Pembangunan Infrastruktur Desa Menjadi Skala Prioritas AST-ARIS
MAJENE – Pembangunan infrastruktur yang menghubungkan antara kecamatan dan desa di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, sepertinya masih menjadi momok masalah pelik yang dirasakan masyarakat yang ada di wilayah itu.
Dalam rentang empat tahun terakhir, pemerintah kabupaten Majene, sepertinya kurang memperhatikan pembangunan infrastruktur yang ada di berbagai desa.
Terbukti, akses jalan yang menghubungkan beberapa titik di desa di wilayah Kecamatan Tammero’do, mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah daerah, sehingga masyarakat kesulitan memasarkan hasil pertanian dan perkebunan di daerah itu.
Sebut saja, akses jalan menuju Desa Tallambalao kondisi infrastruktur jalan rusak parah. Demikian pula akses jalan menuju Desa Seppong dan Desa Mayamba juga mengalami rusak yang sangat parah. Padahal daerah ini menjadi penopang sumber ekonomi di wilayah kecamatan Tammero’do Sendana.
Demikian pula kondisi akses jalan menuju desa Rambu-Rambu Limboro sepanjang lebih dari 1 kilometer tak pernah dibenahi dan bahkan kondisi serupa juga terlihat di desa Tulu Bulang menuju Limboro sangat dikeluhkan masyarakat setempat.
Kerusakan infrastruktur jalan yang ada di desa Pundau dan Desa Paminggalan Kecamatan Sendana, juga menjadi keluhan utama masyarakat lantaran luput dari perhatian pemerintah kabupaten Majene. Termasuk beberapa titik infrastruktur jalan yang menghubungkan desa di wilayah Kecamatan Malunda, Ulumanda. Pamboang, Banggae dan Banggae Timur, belum tertangani dengan baik.
Mendengar aspirasi masyarakat di berbagai kecamatan di Majene, maka pasangan calon bupati dan wakil bupati, Andi Achmad Sukri Tammalele-Arismunandar Kalma, menyiapkan program skala prioritas jika mendapatkan amanah rakyat di Pilkada 9 Desember 2020.
Calon Bupati Majene, Andi Achmad Sukri Tammalele, dalam wawancara khusus mengakui, pembangunan infrastruktur jalan jadi program skala prioritas.
“”Pemerintah Kabupaten terdahulu tidak fokus menyerap aspirasi masyarakat. Terbukti, puluhan titik jalan kami temukan tak pernah tertangani dalam empat tahun terakhir. Sejatinya, pemerintah harus memprioritaskan pembangunan jalan dan jembatan yang menghubungkan antar wilayah kecamatan di daerah tersebut, demi menjaga arus distribusi ekonomi dan mobilitas masyarakat setempat,” kata AST sapaan akrab Andi Achmad Sukri Tammalele.
Alokasi anggaran akan disesuaikan untuk memaksimalkan penanganan infrastruktur jalan. Caranya, kita pangkas anggaran PKK yang tidak produktif, kita pangkas anggaran lain yang tidak menyasar kebutuhan masyarakat.
Senada yang dikemukakan calon wakil bupati Majene, Arismunandar Kalma, menyebutkan bahwa infrastruktur jalan masuk program skala prioritas utama.
“Jika akses jalan antar kecamatan sudah baik, bagus. Baru prioritas penanganan selanjutnya jalan kabupaten yang tidak termasuk jalur utama antar kecamatan. Saya rasa, anggaran kita cukup bila pemerintah fokus pada program pro kerakyatan,” katanya.***
(Media center AST-Aris)