3 Gerakan Benahi Tatanan Sosial, Bupati Mamuju Harap Bantuan Masyarakat
Mamuju – Kurang lebih satu tahun tiga bulan, Kabupaten Mamuju dipimpin oleh pasangan H. Habsi Wahid bersama H. Irwan SP. Pababari. Dalam kurun waktu tersebut, Bupati Mamuju, H. Habsi Wahid mengakui masih terdapat beberapa kondisi tatanan sosial masayarakat Mamuju yang perlu dibenahi, termasuk kodisi religi masyarakat dan kondisi lingkungan.
Dalam upaya membenahi tatanan sosial masyarakat tersebut, ada tiga gerakan diusung oleh Pemerintah Kabupaten Mamuju yang membutuhkan bantuan dan dukungan dari masyarakat mamuju. Ini disampaikan oleh Habsi Wahid saat sambutan di Masjid Muttahida Mamuju dalam rangkaian Safari Ramadhan Kec. Mamuju, Sabtu, 10 Juni 2017.
Habsi menguraikan, gerakan pertama ialah, Gerakan Kembali Bersekolah. Dibuat atas dasar masih banyaknya anak-anak usia sekolah yang berada diluar satuan pendidikan, yang menurutnya akan sangat mempengaruhi tatanan sosial masyarakat apabila tidak segera diatasi. Dalam menunjang gerakan tersebut, Pemerintah Kabupaten memberikan bantuan seragam sekolah gratis berikut perlengkapan sekolah lainnya kepada siswa baru jenjang SD dan SMP.
“Insya Allah masa jabatan lima tahun ini tidak ada lagi anak yang tidak bersekolah. Tapi ini tidak akan tuntas kalau tanpa bantuan masyarakat.” Sebutnya.
Habsi melanjutkan, kedua, Pemerintah Kabupaten Mamuju mengusung Gerakan Pengentasan Buta Aksara Al-Qur’an. Sebab ternyata, berdasarkan hasil survey Departemen Agama Mamuju bersama Dinas Pendidikan, hanya 40% anak usia sekolah yang mampu membaca Al-Qur’an.
“kita ketahui bersama bahwa Al-Qur’an adalah pedoman bagi umat muslim, kalau generasi kita tidak memahami ini, tidak mampu membaca Al-Qur’an, ya saya tidak bisa bayangkan bagaimana jadinya generasi kita kedepan, ini harus juga kita tuntaskan, kita selesaikan bersama-sama.” Ajak Habsi.
Bentuk konkret gerakan pengentasan buta aksara Al-Qur’an, Pemerintah Kabupaten Mamuju membuat program pembangunan Taman Pengajian Al-Qur’an (TPA) secara bertahap disetiap desa/kelurahan yang telah berjalan sejak Januari 2017.
Sementara itu, gerakan ketiga ialah Gerakan Mamuju Mapaccing. Dimana, pemerintah berupaya sedikit demi sedikit merubah mindset masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan, yang dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar. Terkait gerakan ini, Habsi berharap agar masayarakat Mamuju dapat kembali menumbuhkan sikap gotong-royong agar masalah kebersihan tidak hanya diatasi oleh pemerintah saja tetapi juga masayarakat itu sendiri.
“dulu waktu saya kecil, saya ingat persis, orang-orang tua kita bergotong royong untuk membersihkan lingkungan, di depan rumah ada yang kotor, kita bersihkan sendiri, got ada yang buntu, kita bersihkan sendiri, kenapa dalam kondisi sekarang ini kita tidak bisa melakukan itu, padahal hanya beberapa waktu saja kita memperhatikan kondisi lingkungan kita.” kata mantan Sekretaris Daerah Kab. Mamuju ini.
Habsi berharap tiga gerakan tersebut diatas mendapat dukungan dan kerjasama dari masyarakat, sehingga kondisi tatanan sosial masyarakat kabupaten mamuju jadi lebih meningkat dan visi pemerintah untuk menjadikan mamuju maju, sejahtera dan ramah dapat tercapai. (