5 Figur Mumpuni Ideal Isi Slot Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Majene periode 2021-2024

Terbentuknya Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) esensinya membantu kepala daerah dalam mengawal visi dan misi yang nantinya dituangkan melalui Rancangan APBD. Biasanya rekruitment TP2D melibatkan tenaga profesional, akademisi, praktisi, dan tokoh masyarakat. Mereka memberikan saran, masukan, dan analisis rekomendasi kepada bupati dan wakil bupati sebelum keputusan diambil.
Berikut Beberapa Nama Yang Ideal TP2D Versi Litbang MS:
1.Drs Syafruddin Kambo
Figur Syafruddin Kambo yang juga merupakan putra terbaik Sulbar merupakan Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr.(H.C) Drs. Syafruddin Kambo, M.Si. (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 April 1961; umur 60 tahun) adalah mantan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia pada Kabinet Kerja sejak tanggal 15 Agustus 2018 hingga 20 Oktober 2019.
Jenjang karir dan jaringan nasional tak perlu diragukan lagi. Syafruddin tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting, diantaranya: Kapolres Metro Jaktim Polda Metro Jaya (2004), Waka Polda Sumut (2009), Kapolda Kalsel (2010), Kadivpropam Polri (2012), Kalemdikpol (2015), Wakapolri (2016).
Di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyuno-Jusuf Kalla pada tahun 2004, ia dipercayakan menjabat sebagai Ajudan Wakil Presiden Indonesia.
Dalam karirnya, Syafruddin telah berhasil menorehkan berbagai prestasi. Pada tahun 2003, Ia diangkat menjadi Wakil Direktur Presiden Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Setahun setelahnya, Ia kemudian menduduki jabatan sebagai Kepala Polres Metro Jakarta Timur.
Usai menjadi Ajudan Wakil Presiden, karir Syafruddin semakin meningkat, Ia meraih pangkat dua bintang, dan kemudian diangkat menjadi Kepala Divisi Profesi dan Pengalaman Polri pada tahun 2012.
Semasa pengabdiannya di Kepolisian, Syafruddin telah menerima sebanyak enam tanda jasa, diantaranya : S1 Dwidja Sistha, S1 Karya Bhakti, S1 Seroja, S1 Kesetiaan 8, S1 Kesetiaan 16, dan S1 Kesetiaan 24.
Syafruddin juga tercatat sempat menjadi Mentri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia pada kabinet kerja tangal 15 Agustus 2018. Masa jabatnnya ini tidak berlangsung lama, ia menjabat sebaagai Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Refirmasi Birokrasi hingga 20 Oktober 2019. Kala itu, Syafruddin dilantik menjadi menteri dalam resuflle kelima yang terjadi di kabinet kerja.
Saat menjadi Menteri Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi, Syafruddin bahkan sempat menyatakan siap menjadi ketua Umum PSSI.
Keberaniannya terjun langsung tersebut bukan tanpa alasan, Syafruddin bukan merupakan orang baru dalam bidang olahraga Indonesia. Selain aktif di organisasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Ia juga merupakan Ketua Dewan Pembina di dua Klub Liga 1 yaitu Bhayangkara FC dan Persija Jakarta.
Pada 13 Februari 2020 melalui Forum MWA 11 Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum, Syafruddin terpilih secara aklamasi sbagai ketua Forum MWA se-Indonesia.
Saat terpilih menjadi ketua MWA, Unhas dan UI, Universitas Melbourne dan Universitas Victoria baru saja menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) di Jakarta. Setelah kunjungan MWA dan Rektor Unhas ke Universitas Melbourne dan Universitas Victoria, Syafruddin sendiri mendampingi Unhas dan UI berbicara langsung untuk mengadakan kerja sama. Enam bulan setelah penandatanganan kerjasama akan direalisasikan.
Sejak terpilih sebagai ketua MWA, Syafruddin punya tekad yang kuat untuk mengembangkan kerjasama Unhas dengan berbagai pihak, bukan hanya terhenti di dua univeritas internasional itu, tapi akan dikembangkan di universitas lain, antara lain Universitas Yongzi di Korea Selatan. Ada juga universitas di Inggris, antara lain Universitas Leeds. Jadi Unhas akan bekerja sama sebanyak mungkin dengan universitas-universitas yang bertaraf internasional dan punya ranking bagus di taraf internasional.
Pada 15 Oktober 2020, Syafruddin dianugerahi gelar doktor kehormatan (honoris causa) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Bandug. Ia merupakan tokoh keenam yang memeperoleh gelar doktor kehormatan dari UIN Sunan Gunung Djati.
Maka tidak keliru andai saja Bupati Majene Andi Achmad Syukri Tammalele bersama Wakil Bupati Majene Arismunandar Kalma, mengajak beliau untuk menjadi bahagian terpenting dalam tim percepatan pembangunan daerah periode 2021-2024.
Pelibatan sosok mantan Wakapolri ini dalam tim percepatan pembangunan bukan pilihan yang keliru karena beliau punya jejaring nasional dari berbagai sektor baik kalangan pengusaha maupun jalur birokrasi. Dengan jejaring yang dimiliki maka bukan hal yang mustahil beliau mampu mendorong kalangan pengusaha berinvestasi di daerah. Termasuk mencari dukungan anggaran pemerintah pusat untuk digelontorkan ke Pemkab Majene untuk digunakan secara maksimal sebagai upaya melaksanakan kegiatan percepatan pembangunan diberbagai sektor, termasuk mewujudkan visi misi Pemkab Majene lima tahun kedepan. Pelibatan beliau dalam struktur tim percepatan pembangunan kabupaten Majene juga memungkinkan tanpa harus menggerus beban biaya yang diplot melalui APBD. Tetapi beliau merasa terhormat dan punya tanggung jawab moral untuk segera mewujudkan gerakan percepatan pembangunan di daerah.
2. Anwar Adnan Saleh
Sosok pria pemilik nama lengkap Drs. H. Anwar Adnan Saleh Alias AAS merupakan salah satu putra terbaik yang lahir di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Anwar Adnan Saleh adalah politikus dan Gubernur Sulawesi Barat yang ketiga atau gubernur pertama yang terpilih melalui pilkada serentak di tahun 2006 silam.
. Pria yang lahir pada tanggal 20 agustus 1948 ini dipastikan memimpin daerah provinsi Sulawesi Barat setelah dinyatakan memenangkan hasil pemilihan suara dalam Pilkada Sulawesi Barat 2006. Per tanggal 28 Agustus 2006, Anwar Adnan Saleh resmi memimpin daerah propinsi Sulawesi Barat bersama pasangan kadernya, Muhammad Amri Sanusi sebagai Wakil Gubernur. Pria yang dikenal tegas dan agamis ini menggantikan posisi Gubernur Sulbar yang sebelumnya yaitu Syamsul M. Rifai selaku pejabat karateker gubernur Sulbar.
Dalam kiprahnya, telah banyak kemajuan yang terjadi selama masa kepemimpinannya. Beberapa contoh hasil usaha Anwar adalah pembangunan Jalan Nasional 577 Kilometer dan Bandara yang memiliki landasan pacu sepanjang 2.250 meter, pembangunan bandara udara Sumarorong di Mamasa, pembangunan akses jalan arteri, pembangunan empat pelabuhan laut di Sulbar, pembangunan Rumah Sakit Regional bertaraf internasional hingga mewujudkan perubahan status dari Yayasan menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) yang berkedudukan di Lingkungan Lutang, Kabupaten Majene.
Politikus anggota fraksi partai Golkar ini pernah menjabat sebagai Anggota DPR periode 1999-2004 dan menjadi anggota Komisi IV DPR yang membawahi urusan transportasi. Kepeduliannya akan daerah asalnya Polewali Mandar saat itulah yang mendorongnya untuk mencalonkan diri menjadi seorang gubernur.
Sosok mantan gubernur yang satu ini dikenal pemimpin fenomenal yang mampu mewujudkan percepatan pembangunan dalam rentang 10 tahun menahkodai Sulbar. Buah kerja kerasnya selama dipercayakan menduduki jabatan gubernur, telah ia dapatkan dengan catatan nyaris paripurna. Tak salah jika masyarakat menobatkan beliau selaku sosok bapak pembangunan Sulbar.
Sehingga figur AAS merupakan pilihan terbaik jika sekiranya bupati dan wakil bupati Majene meminta kesiapan beliau untuk masuk mengisi slot struktur tim percepatan pembangunan Majene.
Sosok AAS dalam kiprahnya sejak 10 tahun menjabat gubernur dianggap spektakuler yang berangkat dari kilometer nol, mampu merubah wajah Sulbar menjadi provinsi yang sukses berkembang lebih cepat dari apa yang ditargetkan Bappenas dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia.. Maka bukan hal yang rumit jika beliau diberikan kehormatan guna mewujudkan akserasi percepatan pembangunan di kota Tua Kabupaten Majene, karena beliau telah memiliki kapasitas mumpuni serta punya modal kuat membangun diplomasi secara nasional, dengan pengusaha maupun kalangan pemerintah pusat.
Sekarang ini, AAS yang juga suami dari Wakil Gubernur Sulbar dikabarkan sedang kembali mengembangkan bisnisnya di ibukota Jakarta serta kembali diamanatkan oleh Ketua Umum DPP Partai Nasional Demokrat ( Nasdem,) Surya Paloh guna mensukseskan agenda kerja partai restorasi hingga suksesi menuju kontestasi politik nasional yakni pemilihan legislatif (pileg ) tahun 2024.***
3. Munafri Arifuddin
Munafri Arifuddin adalah sosok pengusaha muda yang sukses mengembangkan bisnisnya di kota Makassar Sulawesi Selatan.
Putra kelahiran asal Kabupaten Majene, Sulawesi Selatan (kini Sulawesi Barat) pada tanggal 20 September 1975, memiliki jaringan kuat di kalangan pengusaha yang tersebar diberbagai provinsi di tanah air. Bukan hanya itu, beliau juga kerap membangun diplomasi di bidang ekonomi dengan negara sahabat di dataran benua Asia hingga Eropa.
Pria yang kini telah berumur 45 tahun memang salah satu konglomerat terkenal yang saat ini menjadi pebisnis olahraga sepakbola di Sulawesi Selatan, yang menduduki posisi sebagai CEO klub sepak bola PSM Makassar.
Bapak mertuanya, Aksa Mahmud, adalah pendiri Bosowa Corporation dan salah satu orang terkaya di Indonesia sekaligus adik ipar Jusuf Kalla, Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12. Istri Munafri, Melinda Aksa Mahmud, adalah CEO Bosowa Education; keduanya memiliki empat anak.
Munafri mengenyam pendidikan dasar sampai perguruan tinggi di Makassar. Ia mendapat gelar S1 hukum dari Universitas Hasanuddin pada tahun 1999.
Karier
Sosok Munafri Arifuddin merupakan figur anak muda berprestasi dan telah memiliki jejaring luas baik nasional maupun internasional
Dikalangan remaja, beliau juga merupakan CEO PSM serta tercatat sebagai pejabat yang juga pemilik salah satu klub teranyer di Eropa tahun 2021.
Munafri sempat bekerja di grup milik bapak iparnya dan menjabat sebagai CEO di beberapa perusahaan grup. Ia juga pernah menjabat sebagai ketua asosiasi pengusaha muda Sulawesi Selatan tahun 2007 sampai 2010.
Pada tahun 2016, rapat pemegang saham PSM Makassar memilih Munafri sebagai CEO baru klub sepak bola ini menggantikan Rully Habibie.
Sosok pengusaha muda sukses ini salah satu figur paling relevan untuk mengisi kuota deretan kursi sebagai bagian tim percepatan pembangunan kabupaten Majene. Berbekal jejaring pengusaha muda di berbagai daerah, maka beliau dipastikan ikut memberikan perhatian besar terhadap kampung halamannya di Majene, dengan mengajak koleganya berinvestasi di kota Tua Bumi Assamalewuang dimasa depan.***
4. Muhammad Syarkawi Rauf
Sosok anak muda berprestasi, Muhammad Syarkawi Rauf salah satu generasi emas yang cukup sukses di ibukota Jakarta.
Selepas dari Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU), Syarkawi tidak akan jauh-jauh dari bidang ekonomi. Pria asal Sulbar itu tetap akan aktif sebagai ekonom atau analis ekonomi terkait isu-isu yang masih erat kaitannya dengan kerja-kerja KPPU. Mulai dari isu ekonomi dan hukum persaingan usaha hingga isu ketimpangan ekonomi.
Selama enam tahun dalam upaya membangun negara, khususnya memperkuat lembaga yang dipimpinnya. Pelantikan KPPU oleh Presiden RI kali ini merupakan kebanggaan besar karena baru pertamakali sejak didirikan lembaga tersebut didirikan 18 tahun yang lalu.
5. Daeng Jamal
Daeng Jamal alias DJ, menjadi tokoh sentral di Kalijodo. Namanya sangat populer, dikenal semua kalangan. Dekat dengan banyak tokoh, termasuk Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Anies Baswedan.
Hubungan DJ dengan SYL, sudah terjalin ketika SYL menjadi gubernur Sulsel selama 10 tahun dan sejak Oktober 2019 menjadi salah satu pembantu Presiden Joko Widodo sebagai menteri pertanian
SYL beberapa kali menawarinya jabatan stafsus. Sudah disiapkannya juga ruangan yang memadai untuknya di kantor kementan di Ragunan. Namun DJ menolak. Ia mengaku lebih suka ‘membumi’, seperti sekarang. Bisa lebih bergaul dengan ‘grassroot’. Tanpa sekat. Oleh karena itu, ia bangga karena SYL bisa juga menemuinya kapan saja.
SYL pun tak pernah memaksakan DJ bergabung dengan parpol yang diperkuatnya. DJ, dan juga Garda Bintang Timur, ormas yang didirikannya, juga tak memilih berafiliasi pada salah satu parpol.
Merambah ibu kota pada 1996, wara-wiri di antara Jakarta Barat dan Jakarta Utara, DJ mendirikan Garda Bintang Timur pada 2010.
DJ dan ormasnya berperan besar dalam membuat Kalijodo semakin manusiawi. Tentunya setelah kawasan hitam itu bermetamorfosis menjadi Ruang Terbuka Hijau Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RTH RPTRA) Kalijodo sejak 17 Februari 2017.
Di jalur politik, selain dengan SYL, ia juga dekat dengan Jimly Asshiddiqie, mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang kini anggota DPD asal DKI Jakarta.
DJ berhubungan baik dengan banyak tokoh, sekarang. Ketua Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (KKMSB) ini memilihkan beberapa momen kebersamaannya dengan mereka.***