Sulbar Rancang Data Base Pelaku Industri
Segmen Khusus/Advedtorial Dipersembahkan Disperindagkop Sulbar
Mamuju – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Provinsi Sulawesi Barat, berjanji akan memperkuat data base Industri Kecil Menengah (IKM) di tahun 2019 sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan daya saing industri.
“Saya telah menyusun konsep program penguatan data IKM yang ada di Sulbar. Kita ingin agar kedepan lebih dimudahkan mendapatkan sajian data IKM by name by address (nama berdasarkan alamat),” kata Kepala Bidang Perindustrian Disperindagkop dan UKM Sulbar, Muh. Akbar Atjo di Mamuju, Senin, 11/6.
Menurutnya, perbaikan data menjadi penting untuk segera dilakukan untuk memudahkan publik mendapatkan informasi tentang kondisi dan perkembangan IKM Sulbar.
“Program itu akan kita rencanakan atau usulkan pada kegiatan APBD Sulbar tahun anggaran 2019. Petugas bagian pendataan yang kita tunjuk tentu akan bergerak pada setiap kecamatan dari enam kabupaten di Sulbar. Kita berharap program ini bisa diwujudkan di tahun 2019,” kata Akbar Atjo.
Dengan hadirnya data yang valid dan akurat, maka program pembinaan dan bantuan dari pemerintah bisa berjalan dengan baik dan sesuai kebutuhan IKM.
Jika Sulbar telah memiiiki data yang akurat maka penerintah akan lebih mudah mengontrolnya. Termasuk, penguatan pemberian bantuan akan lebih terkoordinasi dengan baik.
“Secara nasional, IKM terus meningkatkan nilai tambah di dalam negeri yang cukup signifikan setiap tahun,” ungkapnya.
Menurut Akbar, IKM juga berperan penting dalam penyerapan tenaga kerja di dalam negeri karena menjadi sektor mayoritas dari populasi industri di Indonesia, termasuk di Sulbar.
Dari data Kemenperin pada tahun 2016, IKM tumbuh mencapai 165.983 unit atau meningkat 4,5 persen dibandingkan tahun 2015.
Sedangkan pada 2017, jumlah IKM ditargetkan mencapai 182.000 unit dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 400.000 orang.
“Kita akan menggenjot peningkatan usaha IKM Sulbar melalui penguatan kapasitas serta memudahkan pelaku usaha mendapatkan modal serta sertifikasi produk halal,” ucapnya lagi. ( acho)