Abdul Wahab: Bingun Terhadap Rasionalisasi R-APBD Tahun 2022
Majene – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Majene, kembali malaksanakan rapat pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) oleh Badan Anggar (Banggar) bersama TAPD di ruang Sidang Kantor DPRD Majene, Rabu (24/11/2021) malam.
Rapat tersebut merupakan lanjutan yang dilaksanakan sebelumnya pada 22 November 2022 untuk pembahasan terkait rasionalisasi atau pemangkasan anggaran agar terjadi keseimbangan antara pendapatan dan belanja daerah.
Agenda sidang dihadiri Ketua DPRD Majene Salmawati Djamado, Wakil Ketua I M. Idwar, Wakil Ketua II Adi Ahsan, Muh. Yahya Nur, Budi Mansur, S.Ag, H. Anthoni Hamdani, Abdul Wahab, SH, Husail, Rahmatullah, SE. Di samping itu juga dihadiri Kasman Kabil selaku Sekretaris TAPD Majene sekaligus kepala BKAD dan para OPD.
Ringkasan APBD Tahun anggaran 2022 belum mengalami keseimbangan antara pendapatan dan belanja daerah, yang masih tersisa sekitar 17.4 Milyar. Padahal, upaya pemangkasan anggaran sudah dilakukan pada rapat yang TAPD bersama dengan seluruh OPD Kabupaten Majene.
Hal demikian, lagi-lagi menuai tanggapan keras oleh pihak DPRD Majene. Banyak hal-hal mendasar yang perlu diprioritaskan untuk kepentingan masyarakat, terlebih lagi dapat memaksimalkan terwujudnya Visi Misi Bupati Majene.
Abdul Wahab, SH, menyampaikan ia masih bingung melihat rasionalisasinya tim anggaran. Tentu ada keseimbangan dalam perencanaan kita, misalnya hasil rasionalisasinya, apakah sudah masuk pada sistem perencanaan melalui politik, teknokratik, partisipatif, top down, dan top up. Ini yang harus dipikirkan bersama agar bisa meramu rasionalisasi anggaran,” tegas Wahab saat memberikan pandangannya di forum rapat.
“Ketika dilakukan pemangkasan pada setiap anggaran OPD, apakah sudah sesuai dengan Visi 1Bupati yang akan dilaksanakan tahun 2022. Baiknya setelah selesai pertemuan OPD bersama Bampenda yang membahas RPJMD, lalu kemudian mengundang pak Bupati untuk mengetahui, apa kira-kira yang harus di press yang sesuai dengan Visi dan Program yang akan dilaksanakan tahun 2022. Sehingga perlu mempersiapkan anggaran belanja untuk menopang program bupati tersebut,” kata politikus PAN ini.
“Saya lebih condong untuk fokus pada pembiayaan, karena kita sudah melakukan tekanan dengan melakukan rasionalisasi, tetapi tetap tidak seimbang. Bagi saya tetap akan ada defisit, namun yang harus dilakukan bagaimana caranya memanimisilir defisit itu. Baiknya kita lebih fokus saja pada pembiayaan, bukan persoalan keseimabangannya karena tentu akan sangat sulit. Kira-kira apa yang harus dilakukan untuk menyeimbangi supaya tidak terlalu besar resioko defisit,” tutup Wahab.***(MS04/B)
Penulis Budi Pratama
Editor Aco Antara
Produksi by media Sulbar.com
Rubrik Khusus Advedtorial Dipersembahkan Sekretariat DPRD Kabupaten Majene