Ada 7 Indikator Seorang ASN Dapat Dipilih Dalam Jabatan Pejabat

 

Oleh: H.M.Yunus Alsam,Sp.d,M,Si.
=======================
Kepala .Dinas Perhubungan Kab Pasangkayu

Seorang Aparatur Sipil Negara( ASN ) hampir semuanya memimpikan atau berobsesi untuk menduduki atau sanapaki puncak suatu jabatan sesuai tingkatannya lebih-lebih jabatan setingkat Kepala Dinas,Badan-Sekretaris Daerah, namun tidaklah cukup dengan perjuangan menapaki karir sendiri.

Dalam era demokrasi saat ini, hasil suksesi kepemimpinan Politik sangat menentukan kesuksesan perjalanan karir seorang ASN,karena proses suksesi kepemimpinan tersebut akan diikuti dgn kewenangan pemimpin yang terpilih tersebut untuk memilih dan menentukan siapa yang akan dijadikan pembantu-pembantunya dalam suatu jabatan,utamanya jabatan-jabatan yang strategis.

Dalam menentukan seorang ASN untuk dipilih dalam sebuah jabatan,ada 7 indikator yang fapat menjadi pengungkitnya,adalah sbb :

1.Latat belakang pendidikan.
2.Pengalaman jabatan.
3.Kompetensi indipidu.
4.Integritas.
5.Loyalitas.
6.Kontribusi ( polotik,materil)
7.Garis tangan( Rihda,takdir Allah,SWT)

Menilik dari 7 indikator-indikator yang disebutkan diatas,dapat dibagi dalam 3 (tiga) bagian yang saling mendukung dan menentukan tergantung dari sudut pandang pemimpin yang akan menggunakan.

Bagian pertama ( poin 1-4 )adalah indikator yang dapat dimiliki oleh banyak ASN dan itu indikator yang strategis bagi seorang calon pejabat ASN,karena itulah yang akan menjadi modal utama dalam menjalankan roda Administrasi pemerintahan sebagai bidang tugasnya,namun tidaklah berarti akan dipilh oleh pemimpin tersebut karena ada bagian indikator lain yang boleh jadi lebih dikedepankan atau lebih dipilih oleh pemimpin tersebut.

Bagian kedua ( indikator 5-6) adalah indikator yang penilaiannya ada pada pemimpin yang akan memakai,karena merekalah yang lebih tau dan merasakan.Baik dalam sudut pandang politik,materil dan sosial.

Bagiang ketiga ( 7-Garis tangan,Takdir/ridha Allah,SWT)

Yang ini,Ada penegasan dalam agama Islam (Takdir) ” Seribu kali kita mau menjadi apapun oleh kita dan siapapun tidak akan pernah terjadi jika Allah,SWT tidak menghendakinya; dan sebaliknya seribu kali kita tidak mau jika Allah,SWT menhendakinya pasti akan jadi”***

 

Wallahu alam bissawab)

Rekomendasi Berita

Back to top button