Aktivitas Fisik 30 Menit Sehari Turunkan Risiko Kematian

Segmen Khusus/Advedtorial Dipersembahkan Dinkes Sulbar
Mamuju – Di zaman modern saat ini, kemajuan dunia teknologi memang mempermudah segala aktivitas dan kebutuhan hidup sehari-hari. Namun, dampaknya masyarakat jadi minim aktivitas fisik.
Definisi aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang diakibatkan oleh kerja otot-otot rangka dan menghasilkan pengeluaran tenaga dan energi atau pembakaran kalori. Sedangkan latihan fisik adalah aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur, terukur dan terus menerus sehingga dapat meningkatkan kebugaran tubuh.
Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia WHO berjudul Global Health Risk: Mortality and Burden of Deases Attributable to Selected Major Risk, kurangnya aktivitas fisik termasuk penyebab kematian peringkat keempat tertinggi di dunia setelah hipertensi, diabetes dan merokok.
Sementara itu, Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa secara umum, 26,1 persen proporsi penduduk Indonesia berusia diatas 10 tahun tergolong masih memiliki gaya hidup kurang aktif. Bahkan hampir separuh (44,2 persen) proporsi penduduk kelompok umur di atas 10 tahun di DKI Jakarta berada dalam kategori kurang aktif.
Itulah alasannya, merek minuman Coca-Cola Indonesia melalui gerakan Indonesia SeGar (Sehat dan Bugar) mengadakan kampanye bertajuk “BRRRGERAK 30”.
Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Hj.Enny Anggraeni Anwar mengatakan, program nasional gerakan masyarakat sehat atau Germas mesti disosialisasikan ke masyarakat.
“Melalui kampanye ini, kami berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk komunitas dokter, praktisi kesehatan dan nerbagai komunitas mudah untuk mempromosikan pentingnya melakukan aktivitas fisik moderat minimal 30 menit per hari sebagai langkah awal menuju hidup yang sehat dan bugar,” kata Enny.
Ia mengungkapkan bahwa melakukan aktivitas fisik moderat minimal selama 30 menit setiap hari atau 150 menit per minggu dapat menurunkan risiko berbagai macam penyakit tidak menular dan risiko kematian dini akibat penyakit kronis.
“Masyarakat saat ini terlalu banyak menghabiskan waktu duduk baik itu di rumah maupun di tempat kerja. Bahayanya bukan hanya masalah postur tubuh tapi risiko serangan jantung dan kematian lebih tinggi,” ujar mantan anggota DPR RI ini.
Tak hanya itu, risiko penyakit kardiovaskular lainnya yakni stroke, konstipasi dan berbagai penyakit kronis lainnya juga meningkat jika Anda kurang melakukan aktivitas fisik.
Menurut dia, yang tergolong aktivitas fisik moderat adalah jalan cepat. Sedangkan golongan aktivitas ringan adalah berdiri dan berjalan santai. Kemudian aktivitas fisik tinggi antara lain seperti jogging dan berlari.
Ia juga menuturkan beberapa penyebab orang kurang melakukan aktivitas fisik adalah kurang motivasi, tidak punya waktu, pengaruh media sosial, kurang tenaga, kurang resource, kondisi cuaca dan takut cedera.
“Dibandingkan duduk diam di sofa, melangkah lebih sering lebih baik. Berjalan cepat atau berolahraga dengan intensitas sedang sebanyak 30 menit, 5 kali seminggu, dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner sebanyak 19 persen atau hampir seperlima kali lebih rendah,” ujarnya. (adv)