Arismunandar: Siapkan Data Akurat Daerah Yang Belum Terjangkau Ketersediaan Air Bersih

MAJENEKetersediaan air bersih masih menjadi persoalan pelik di Kabupaten Majene. Kepala Bapeda Majene  Andi Adlina Bashroe saat Workshop Review dan Monitoring rencana aksi daerah penyediaan air minum dan penyehatan lingkungan (RAD AMPL) yang di laksanakan di Ruang Rapat Kantor Bapeda Majene Rabu, 14 Juli 2021.

Menurut Kepala Bappeda Majene,  perseedian air bersih permukaan masih sangat minim dan berharap realisasi kegiatan SPAM Regional yang dikelola oleh Pemprov Sulbar, sehingga dapat mengatasi akan kekurangan air bersih khususnya di dalam Kota Majene.

Hal senada juga disampaikan Wakil Bupati Majene Arismunandar yang turut membuka kegiatan workshop tersebut.

Lantas Wakil Bupati Majene ini berharap ada data akurat sejauh mana ketersediaan dan pemasangan pipa air bersih yang sudah terpasang di Majene termasuk jaringan perpipaan. Begitupun sebaliknya data daerah yang belum terjangkau sarana air bersih.

Jika datanya telah ada maka para stakeholder teknis dapat berkolaborasi menangani kebutuhan akan air bersih bagi  masyarakat mulai dari Dusun, Desa, Kelurahan, Kecamatan sampai ke Kabupaten.

Apalagi kata Aris banyak warga yang sering datang meminta untuk dibuatkan sumur bor” bila memang sudah ada jaringan perpipaan diwilayahnya masing masing, maka warga dapat langsung mengambil air bersih dari pipa yang telah terpasang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan petunjuk teknis dari PDAM Majene ” terangnya.

Sekaitan dengan review dan Monitoring rencana aksi daerah penyediaan air minum dan penyehatan lingkungan. RAD – AMPL  merupakan dokumen lima tahunan, yang saat ini menjadi tahun terakhir dilaksanakan, sehingga perlu melakukan review sampai sejauh mana keberhasilan dan kekurangannya. RAD-AMPL juga merupakan dokuman yang sangat penting dalam rangka pelayanan air bersih di Majene dalam hal pendekatan kelembagaan, Dokumen RAD-AMPL juga akan berfungsi sebagai evaluasi. Untuk capaian pelaksanaan dari tahun 2016 – 2021, khusus untuk perpipaan di Majene dan non perpipaan hingga kini masih fluktuatif pada tahun berjalan 2021, sementara tahun sebelumnya cenderung meningkat. Data yang disampaikan pada siang ini sekaligus akan menjadi dokumen RPJMD Bupati – Wakil Bupati Majene 2021 – 2026.

Tenaga Ahli Program LG Pamsimas Prov. Sulbar Hasan Husain, ST, MT. menjelaskan tentang Program pamsimas sudah terealisasi sejak tahun 2018 di Kab. Majene, tentu dengan dukungan Pemkab. Majene dari sisi pengaggaran yang bersumber dari APBD sebanyak 20% sisanya berasal dari APBN dan Dana Desa.

Penetapan program Pamsimas itu dilakukan setahun sebelumnya, dengan melalui proses verivikasi yang sangat objektif. ” Sampai saat ini hampir semua desa sudah terintagrasi dengan Pamsimas, walau hanya menjangkau 2 dusun dalam 1 desa, karena terbatasnya anggaran yang tersedia” jelasnya. Pada November 2021 program Pamsimas akan berakhir, namun akan ada program lain yang sejenis menggantikan program Pamsimas yang disebut “HID Mama” atau Hibah Insentive Desa menuju aman.

Turut hadir  Pimp. OPD teknis yang terkait diantaranya Kepala Bapeda, Kadis. Perkimtan, Kadis PU PR, Kadis. LHK, Kadis. Kesehatan, Pamsimas Sulbar, Direktur PDAM Majene beserta Tim Pamsimas Majene.***

Release Humas Pemkab Majene

Rekomendasi Berita

Back to top button