Ashari Pandu Acara Dialog Hari Pers Ala ILC

MAMUJU-Hari Pers Nasional tahun 2018, turut diperingati insan pers di Mamuju, Sulawesi Barat. Adalah Ikatan Jurnalis Sulbar (IJS), yang berinisiatif meramu momentum itu dalam bentuk dialog.

Model dialog pun dikemas layaknya Indonesia Lawyers Club (ILC), program andalan TVOne, yang dipandu langsung Ketua Dewan Kehormatan IJS, Ashari Rauf. Berdurasi dua jam, dialog ini disiarkan langsung TVRI Sulbar dan RRI Mamuju, dari ballroom d’Maleo Hotel Mamuju, Jumat [9/2].
Potret pembangunan di Sulawesi Barat menjadi tema dalam dialog HPN ini, selain peran media sejak provinsi ini terbentuk 2004 silam, ikut diperbincangkan. Narasumber yang berbobot, turut mewarnai wadah dialog, yang secara bergantian memberikan gambaran, masukan dan saran.

Dialog pembuka diawali oleh Anwar Adnan Saleh, mantan gubernur Sulbar dua periode, yang juga sebagai ketua Dewan Pembina IJS. Anwar mengakui, Sulbar mulai membangun dengan anggarang yang sangat minim. Sadar akan hal itu, Anwar pun berupaya menjolok anggaran hingga ke pusat, demi merealisasikan percepatan pembangunan di Sulbar.

Sepuluh tahun menjabat, Anwar kemudian mampu membangun sejumlah infrastruktur secara kasat mata. Ia pun mengakui, bahwa keberhasilan itu dicapainya berkat peran pers dalam menginformasikan program Pemprov dan progres pembangunan di Sulbar.

“Waktu itu saya tidak mau tergantung dengan apa yang ada, saya berbuat dan mencari anggaran untuk membangun daerah ini. Saya dicap seperti gubernur pengemis meminta anggaran di pusat, tetapi alhamdulillah kita bisa membangun, meskipun saya akui masih ada yang kurang,” pungkas Anwar.

Usai Anwar, kini giliran Asri Anas selaku Anggota DPD RI asal Sulbar menyampaikan argumennya. Pembangunan di Sulbar menurut kacamata Asri, tidak terlepas dari agregasi seorang pemimpin. Olehnya, Asri berharap, apa yang mampu dipersembahkan oleh AAS, itu kemudian dapat dilanjutkan di periode kepemimpinan ABM-Enny.
Terlepas dari itu, Asri juga masih melihat sejumlah pokok permasalahan di Sulbar yang harus tetap dikawal semua unsur, termasuk peran pers didalamnya. Salah satu contoh yang dibeberkan Asri, yakni potret pengetasan kemiskinan di Kabupaten Polman, dinilainya belum bergerak sama sekali.

“Saya termasuk percaya daerah akan maju tergantung pemimpinnya. Gubernur sekarang ini lebih enak, karena dasar pembangunan sudah diletakkan pak AAS. Gubernur sekarang harusnya mampu membangun sinergi dengan pemkab, dan mampu melobi di tingkat pusat,” tandas Asri.

Rekomendasi Berita

Back to top button