AST: Majene Berpotensi Sentra Penghasil Jagung di Sulbar

Ilustrasi

MAJENE – Bupati Majene terpilih Andi Achmad Syukri Tammalele (AST) menilai bahwa daerahnya memiliki potensi untuk menjadi salah sentra penghasil jagung di Provinsi Sulawesi Barat dimasa depan.

“Produksi dan produktivitas tanaman jagung selama ini bisa jadi kurang signifikan akibat areal tanam stagnan atau banyaknya lahan tidur yang belum tergarap. Bila kita ingin meningkatkan produksi jagung, maka tentu dibutuhkan optimalisasi lahan tidur dan dibutuhkan penambahan areal tanam serta meningkatkan musim tanam dalam setahun. Jika selama ini hanya sekali tanam dalam setahun, maka perlu ditingkatkan menjadi dua hingga tiga kali musim tanam dalam setahun,” kata AST sapaan akrab Andi Achmad Syukri Tammalele ketika ditemui wartawan terkait isu pengembangan komoditas jagung di wilayah Majene, Kamis, 17/3/2021.

Andi Achmad Syukri Tammalele

 

Bupati Majene terpilih ini mengakui bahwa secara geografis maka Majene yang terdiri dari delapan kecamatan, tentu memiliki potensi untuk berkembang dari apa yang terjadi selama ini. Tentu kata dia, dibutuhkan sosok leadership kuat, serius dan ikhlas bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Karena itu, AST yang dikenal telah memiliki jenjang karir birokrasi paripurna merasa optimistis ke depan bisa menjadikan Majene salah satu sentra produksi jagung di Provinsi Sulawesi Barat.

Untuk mewujudkan impian itu, AST akan langsung tancap gas setelah dilantik sebagai bupati Majene bersama Arismunandar Kalma selaku wakil bupati Majene terpilih, guna mendorong akselerasi percepatan pembangunan, termasuk menggenjot penanaman jagung di seluruh wilayah yang ada di daerah tersebut. “Pemerintah perlu hadir untuk ikut mendorong para petani di kecamatan agar fokus mengembangkan tanaman jagung sebagai salah satu komoditi yang banyak dibutuhkan pasar saat sekarang ini” kata dia.

Apalagi, wilayah-wilayah di Majene tanahnya sangat cocok bagi pengembangan komoditi jagung hibrida. Tinggal kita perlu melihat apa kebutuhan mendesak bagi petani dalam rangka optimalisasi pengembangan komoditas jagung di Bumi Assamalewuang ini.

Selain itu kata AST, petani kita perlu ada pendampingan secara serius mulai dari hulu hingga hilir. Dengan begitu, target peningkatan produksi jagung bisa signifikan.***

Penulis Acho Antara

Rekomendasi Berita

Back to top button