Bapeten Terus Lakukan Pengkajian Potensi Tambang Uranium di Mamuju

Mamuju,  — Kabupaten Mamuju sebagai ibukota Provinsi Sulbar ditemukan salah satu potensi uranium.Itu ditemukan di dua tempat yaitu Tapalang dan Tapalang Barat.

Hal tersebut dikemukakan Kadis ESDM Sulbar, Amri Eka Sakti, pada acara yang digelar Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Republik Indonesia bersama dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Barat menggelar kegiatan Diseminasi Pengendalian Naturally Occurring Radioactive Material (NORM) di Hotel Maleo Mamuju, Kamis, 14 September 2017.

Pada kegiatan tersebut membahas hasil penelitian terkini radion di Kabupaten Mamuju, efek radiasi alam terhadap kesehatan, dan peraturan perizinan bahan galian nuklir, sekaligus pedoman prototipe rumah tinggal dan pengenalan program pelatihan radiasi.

“Potensi uranium atau torium di Tapalang dan Tapalang Barat telah ditemukan Bapeten sendiri  saat melakukan penelitian dan pengkajian  beberapa waktu yang lalu. Untuk tahap selanjutnya , adalah inventarisasi untuk uji potensi wilayah tersebut,” ujar Amri.

Deputi Pengkajian dan Keselamatan Nuklir, Yus Rusdian Akhmad menyampaikan, kegiatan yang merupakan hasil kerjasama Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (P2STPFRZR) tersebut secara intensif melakukan penelitian radiasi alam Kabupaten Mamuju,

“Nantinya kami akan melakukan penggalian nuklir di Kabupaten Mamuju, karena potensi uranium atau torium di Mamuju perlu mendapat perhatian nasional.Ini merupakan bagian dari perjanjian kerja sama bersama dengan Pemprov Sulbar , dimulai dengan MOU dan ditindak lanjuti dengan PKS. Kerja sama ini dalam rangka pengkajian nuklir sejak awal 2012,” kata Yus Rudian.

Masih kata Yus Rudian, sangat diperlukan koordinasi dan komunikasi yang intensif  antara pemerintah pusat dengan ESDM Sulbar sebagai upaya pencegahan eksploitasi secara tidak sah, berdasarkan UU No.10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, penambangan bahan galian nuklir hanya dilakukan oleh badan pelaksa untuk tujuan non komersial.

“Kami berharap pengelolaan radioaktif di kota ini dapat dimanfaatkan secara baik dengan meminimalisir resikonya pada temuan Bapeten, kami tidak ingin memposisikan masyarakat menjadi korban, itu bagian dari visi kami,” ujar Yus Rusdian.

Diharapkan penemuan radio aktif tersebut dapat menjadi berkah buat Sulbar, karena Bapeten akan terus mencermati dan melakukan pengkajian baik dari segi kesehatan dan manfaat kedepannya, dan akan tetap melakukan kegiatan untuk memastikan potensi tersebut tidak merugikan masyarakat Mamuju.

“Hal ini yang menjadi tujuan dan target kita” tandas Yus. (fadilah)

Rekomendasi Berita

Back to top button