BBM Naik, Inflasi Tinggi, Beban Hidup Semakin Berat
BBM Naik, Inflasi Tinggi, Beban Hidup Semakin Berat
Oleh: Barikli Basir Mr
Bangsa Indonesia baru saja memperingati 77 tahun kemerdekaannya untuk menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka dan bermartabat menunjukkan kepantasannya sebagai negara yang merdeka.
Kemerdekaan tersebut adalah salah satu upaya untuk melawan segala bentuk kesewenang-wenangan serta ketidakadilan agar dihapuskan untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia yang seutuhnya.
Pemerintah selaku pemangku kebijakan semestinya berhati-hati dalam mengambil keputusan, dan tindakan. untuk kepentingan rakyat, Sebab apapun kebijakan yang diambil oleh pemerintah tentu akan berdampak besar terhadap pedagang kecil, para mahasiswa, serta para buruh tani, dan nelayan untuk menutupi kebutuhan keluarganya.
Namun, saat ini, pemerintah pusat telah menaikan harga Bahan Bakar Minyak ( BBM ) tanpa penuh pertimbangan.
Pemberian Bantuan Langsung Tunai ( BLT BBM ) sebagai pengalihan subsidi untuk masyarakat juga perlu pengkajian mendalam oleh pemerintah, sebab mereka yang terdampak bukan hanya rakyat kecil, melainkan rata-rata kelas menengah ke atas (yang memiliki kendaraan).
BLT yang sudah mulai disalurkan lewat kantor POS tersebut, selayaknya tepat sasaran bagi mereka yang terdampak . Sehingga selaku mahasiswa, kami menganggap bahwa kebijakan ini perlu pengkajian ulang dan pertimbangan yang matang.
Dikutif dari berbagai sumber, bahwa BLT ini akan dibayarkan selama empat bulan, yang dimulai pada bulan september. Sehingga kami, sebagai mahasiswa meminta kepada pemerintah, agar hal tersebut dapat tepat sasaran kepada mereka yang betul-betul terdampak, khususnya para mahasiswa yang tinggal di kota besar dan jauh dari orang tua.
Hari kemarin, Sabtu, 3 September 2022, pemerintah pusat resmi mengumumkan kenaikan harga BBM sejenis pertalite dan solar. Sehingga memantik reaksi seluruh mahasiswa di Indonesia, khususnya di Makassar bahwa kebijakan menaikkan harga BBM sangat merugikan berbagai kalangan, seperti para nelayan, pedagang kecil, serta para mahasiswa.
Hal tersebut kami anggap menjadi sumber permasalahan baru bagi mereka yang betul-betul terdampak yang mengkibatkan harga barang dan jasa menjadi naik. Sehingga akan mempengaruhi proses pemulihan ekonomi, di tengah gejolak global pasca covid 19.
Oleh sebab itu, jika inflasi di naikan maka beban masyarakat menengah ke bawah akan menjadi semakin berat.***
( Penulis adalah Aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Unismuh Makassar )