BKMT Majene Terima Bantuan Gempa Dari APDESI Bulukumba
MAJENE – Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kabupaten Majene, kembali menerima paket bantuan untuk disalurkan kepada masyarakat yang terdampak gempa bumi yang mengguncang wilayah kabupaten Majene-Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, dengan kekuatan 6, 2 SR pada 15 Januari 2021.
Proses penyerahan simbolis bantuan ini diserahkan rombongan APDESI Kabupaten Bulukumba yang diterima langsung Ketua BKMT Kabupaten Majene, Hj.Najibah B.Fattah .S.Ag M.pd.I dan disaksikan penasihat BKMT Majene HJ.Najmah B.Fattah Andi syukri SE MM serta Asisten 1 Pemkab Majene Hj.Nahdlah B.Fattah SH. Proses penyerahan bantuan ini berlangsung di pelataran Masjid Nurul Abrar Labuang, Majene, Senin, (8/2).
Dalam kesempatan itu, Ketua BMKT Majene, Najibah memberikan apresiasi kepada teman teman Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (APDESI) Bulukamba yang ikut berpartisipasi meringankan beban masyarakat yang menjadi korban gempa bumi yang ada di Sulbar.
“Bantuan logistik ini akan dipertanggungjawabkan untuk diteruskan kepada masyarakat yang terdampak gempa bumi. Insya Allah, apa yang kita lakukan hari ini akan bernilai ibadah,” katanya.
Ia mengatakan, hubungan silaturahmi antara masyarakat Sulsel dan Sulbar memiliki kedekatan emosional yang harus dirawat dengan baik. “Hubungan silaturahmi itu harus kita rawat, kita jaga agar tercipta sinergitas dalam menjalankan misi kemanusiaan seperti kondisi sekarang ini untuk saling berbagi dengan masyarakat yang terdampak gempa,” ujar Najibah.
Karena itu, atas nama keluarga besar BKMT Majene menyampaikan penghargaan dan penghormatan kepada rombongan APDESI yang telah bersusah payah hadir ditengah masyarakat dalam suasana gempa bumi.
Ditempat yang sama, penasihat BKMT Majene HJ.Najmah B.Fattah Andi Syukri SE MM juga menyampaikan apresiasi besar kepada tim APDESI Bulukamba yang ikut meringankan beban masyarakat yang menjadi korban gempa bumi yang mengguncang wilayah ini sejak sebulan yang lalu.
Najmah yang juga istri dari Bupati Majene terpilih Andi Achmad Syukri menerankan bahwa sikap saling peduli dan tolong-menolong menjadi salah satu ciri khas dalam budaya Islam. Hal ini lantaran Allah secara langsung mengamanatkannya dalam dalil Alquran kepada seluruh umat manusia.
“Insya Allah, apa yang kita kerjakan dengan membantu korban gempa bumi akan kita dapatkan di kemudian hari. Maka dari itu, kami pun berterima kasih kepada seluruh rombongan yang sudi meringankan beban masyarakat kami yang sedang tertimpah musibah,” ungkapnya.
Sementara itu, Asisten 1 Pemkab Majene, Hj.Nahdlah B.Fattah SH menguraikan bahwa musibah gempa bumi yang terjadi di Majene maupun Mamuju, telah memasuki fase transisi pemulihan dampak gempa bumi.
“Di Majene terdiri dari delapan kecamatan. Tiga kecamatan yakni Malunda, Ulumanda dan Tubo Sendana adalah wilayah paling terdampak musibah gempa bumi,” tuturnya.
Sebetulnya kata dia, seluruh kecamatan yang ada di sepanjang pesisir pantai di Majene, semuanya terdampak karena rata-rata masyarakat kala itu memilih mengungsi untuk menghindari bibir pantai.
“Pascamusibah gempa bumi maka seluruh warga yang mendiami pesisir langsung mengungsi karena pemerintah melalui BMKG mengeluarkan himbauan adanya potensi gempa susulan. Namun tiga kecamatan diatas paling terdampak karena rata-rata rumah warga rusak akibat getaran gempa,” katanya.
Hingga kini kata dia, masyarakat yang terdampak gempa masih memilih tinggal di tenda-tenda karena kondisi bangunan rumah mereka mengalami keretakan.
“Masyarakat kami tidak berani tinggal di rumah mereka karena sangat beresiko. Makanya, warga terpaksa membangun hunian darurat dengan memanfaatkan tenda plastik,” jelas Nahdlah.
Ia berharap, hubungan silaturahmi antara masyarakat Majene dan Bulukumba bukan hanya dalam misi kemanusiaan, tetapi juga bisa dilakukan kerjasama disektor pengembangan pariwisata.****
Penulis Acho Antara