Curah Hujan Tinggi, Petani Bawang di Galung Paara Tunda Penanaman
Majene – Curah hujan tinggi yang sudah mengguyur dua hari ini membuat petani bawang merah di Galung Paara, Desa Pamboborang, Kabupaten Majane, terpaksa harus menunda jadwal penanaman.
Seperti halnya dengan nelayan, petani juga terbengkala ketika ingin pergi ke kebun. Selain dapat mengganggu kesehatan petani, juga tentu dapat mengancam keselamatan petani jika memaksakan untuk terus ke kebun dalam keadaan hujan.
Salah satu warga dusun Galung Paara, Desa Pamboborang, Kabupaten Majene, Abdullah yang sudah bertani bawang merah sekitar 5 tahun, telah dua hari menjadwalkan penanaman bawang, mulai sejak hari senin dan selasa hari ini, namun terus tertunda karena faktor cuaca yang tidak mendukung.
“Sudah dua hari ini hujan terus, terpaksa penanaman bawang ditunda lagi. Khawatirnya jangan sampai kami sakit ketika terkena hujan, kalau memaksakan untuk menanam bawang dalam kondisi seperti ini,” ucap Abdullah petani bawang senior dan sekaligus kepala Dusun Galung Paara.
Selain itu, pak Abdullah juga banyak menjelaskan dampak buruk bawang merah ketika terus diguyur hujan. Tentunya akan menguras tenaga petani karena harus berkali-kali menyemprotnya, dan juga tentu lebih memudahkan mengundang hama penyakit yang dapat menyerang bawang, akibatnya bawang tentu tidak memiliki kualitas baik, bahkan dapat mati.
Sembari menunggu hujan reda hingga besok, pak Abdullah membersihkan dan mengupas bawang yang mau ditanam. Dengan tujuan, agar bawang tersebut nantinya tidak membusuk dan tetap bagus kualitasnya saat ditanam nanti.
“Semoga saja hujan selama dua hari ini cepat berlalu, supaya kami dapat segera menanam bawang merah yang sudah lama kami siapkan bibitnya,” ucapnya.(MS0/4)
Penulis Budi Pratama
Editor Aco Antara
Produksi by media Sulbar.com