Ini Data Hasil Sensus Ekonomi di Sulbar
Mamuju, – Hasil Sensus Ekonomi 2016 diminta menjadi rujukan dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Hal tersebut dikemukakan Staf Ahli Darno Majid saat menyampaikan sambutan pada acara launching data hasil listing Sensus Ekonomi 2016 yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat di Hotel Maleo,Mamuju, Rabu, 24 Mei 2017.
Ia juga menyampaikan, BPS Sulawesi Barat sudah menyelesaikan sensus ekonomi tahun 2016. Secara umum sensus ekonomi dilaksanakan untuk memperoleh data dasar usaha atau perusahaan yang bergerak di berbagai aktifitas usaha di luar sektor pertanian.
“Tanpa data melalui data dan informasi yang akurat, maka perencanaan yang kita susun menjadi tidak tepat sasaran, salah prioritas, salah kebijakan dan rentan pemborosan anggaran. Data dan informasi hasil sensus sangat penting sebagai landasan dalam merumuskan perencanaan dan arah pembangunan ekonomi Sulawesi Barat ke depan. Dengan hasil data sensus ekonomi yang kita miliki, akan terlihat kekutan ekonomi kita di Sulawesi Barat, karena kekuatan tersebut dapt dilihat dari struktur usaha atau perusahaaan, kategori usaha, skala atau level usaha.
”kata Darno.
Masih kata Darno, peta ekonomi Sulawesi Barat secara struktur, hampir sama dengan nasional, sebanyak 138,42 ribu usaha atau perusahaan di Sulawesi Barat, yang berdasarkan skala usaha sebanyak 99,36 persen merupakan Usaha Mikro Kecil (UMK), sedang lapangan usaha sebesar 56,22 persen yang merupakan perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan motor. Lapangan usaha industri pengolahan menempati posisi kedua sebesar 18,53 persen, sedang penyediaan akomodasi dan penyediaan makan dan minum menempati peringkat ke tiga dengan angka sebesar 16,72 persen.
Keberadaan data hasil sensus ekonomi harus diimbangi dengan penyediaan data statistik sektoral untuk lebih memperdalam kajian ekonomi daerah, dan permasalahan usaha terutama pada kelompok UMK.
“ Saya minta BPS dapat meningkatkan kerja sama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) dalam melakukan pembenahan data statistik sektoral, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, “ tegas Darno.
Kepala BPS Sulawesi Barat, Suntono pada kesempatan itu mengemukakan bahwa, sesuai dengan amanat undang- undang 1997 tentang statistik , bahwa BPS melaksanakan sensus ekonomi sepulu tahun sekali, yang dilaksanakan yang berakhiran dengan angka enam, Sensus Ekonomi yang dilaksanakan di tahun 2016 (SE 2016) merupakan pelaksanaan sensus ekonomi indonesia yang ke empat, sensus ekonomi melalui beberapa tahapan yang masing- masing, persiapan, listing atau pendaftaran perusahaan, pengolahan dan destiminasi hasil.
Lebih lanjut Suntono menambahkan bahwa, karena alasan keterbatasan penerimaan negara, sehingga padatahun 2016, semua lembaga mengalami pengurangan anggaran, termasuk di dalamnya penyelenggaraan SE 2016, sehingga pelaksanaannya dilaksanakan secara sensus sampel, dan pelaksanaanya di wilayah- wilayah konsentrasi usaha, sedang wilayah perdesaaan yang non konsentrasi usaha dilakukan juga secara sampel.
“ Kami sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar –besarnya, kepada semua pihak yang telah membantu selama pelaksanaan SE 2016 yang lalu, dan kembali kami mohon bantuan untuk SE 2016 lanjutan, yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan September 2017 dilakukan secara secara nasional, “ harap Suntono. (humas/desi)