Desain Jembatan Binanga Di Majene Membingungkan?

Majene – Cukup mencengankan desain rehab jembatan yang menghubungkan pusat pertokoan menuju Lingkungan Binanga, Kelurahan Labuang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Betapa tidak, jembatan itu kerap mengakibatkan kecelakaan bagi pengguna kendaraan roda dua lantaran model lantai jembatan tidak rata alias bersegi-segi.

Jika pengguna kendaraan melintasi jembatan ini, maka wajib berhati-hati. Jika anda nekad menekan sedikit gas, maka bersiaplah terpental ke tepi jalanan atau malah terjungkal ke tepi pembatas jembatan.

“Inilah hasil karya pembangunan yang dibanggakan oleh pemerintah kabupaten Majene. Jembatan ini unik dan tidak layak untuk ditiru oleh daerah lain. Semenjak jembatan ini dibangun pascarehab, tak sedikit pengguna jalan mengalami kecelakaan tunggal. Untungnya, belum sempat merenggut nyawa, ” kata Idil salah seorang korban pengguna roda dua yang sempat terjatuh di jembatan ini kepada tim reportase mediasulbar. Com di Majene, Selasa, 25/2.

Begitu juga desain jembatan yang menghubungkan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) menuju pesisir pantai Binanga. Model desain ini menyerupai jembatan megah di kota Palu, Sulteng yang roboh di hantam badai Tsunami. Bedahnya, jembatan Binanga panjangnya hanya sekitar 10 meter tanpa ada pernak lampu. Persamaan jembatan Palu dan Binanga Majene, hanya model bangunan serupa bulan sabit di musim hujan.

Idil berpendapat, desain kedua jembatan itu terkesan menjebak bagi pengguna jalan. “Apakah konsultan perencanaan yang “mabok”, atau rekanan yang gagal paham melihat gambar sehingga modelnya berseri-seri. Lebih membingunkan lagi, jika memang desain seperti inilah yang bisa menyenangkan hati pak Bupati, ” ucapnya dengan nada sedikit nyinyir.

Karena itu kata dia, jika desain kedua jembatan ini dianggap tidak layak maka pemerintah daerah sejatinya melakukan pembenahan demi kenyamanan bagi pengguna jalan sebelum adanya korban berguguran tanpa adanya perang. ***

(ac01)

Rekomendasi Berita

Back to top button