Dianggap Tak Peduli Nasib Petani dan Sopir, PT Unggul Didemo Ratusan Warga
PASANGKAYU, – Dianggap tak perduli terhadap nasip petani dan sopir, ratusan warga melakukan aksi demo ke kantor PT Unggul Widya Tegnologi Lestari di Kecamatan Baras, Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat untuk menuntut penggantian oknum karyawan yang dianggap terlibat kongkalikong terhadap kelompok tani.
Dengan menggunakan pengeras suara, warga yang menamakan diri masyarakat petani dan aliansi sopir TBS ini langsung melakukan orasi secara bergantian didepan kantor PT Unggul Widya Tegnologi Lestari di Kecamatan Baras, Kabupaten Pasangkayu dengan pengawalan ketat pihak Kepolisian dan TNI.
Dalam orasinya, mereka menuntut sejumlah oknum karyawan perusahan di pabrik agri baras pt unggul untuk diganti dan atau diturunkan dari jabatannya karena diduga terlibat main mata dengan beberapa kelompok tani sehingga membuat buah kelapa sawit milik warga yang hendak masuk ke pabrik antri hingga dua kali dua puluh empat jam.
Akibat antrian yang terlalu lama tersebut, warga yang menamakan diri masyarakat petani dan aliansi sopir TBS megalami kerugian hingga ratusan juta rupiah, dikarenakan buah kelapa sawit yang mereka bawa keperusahan rusak dan ditolak pihak perusahan akibat atrian yang terlalu lama.
Melihat situasi yang memanas, AKBP Made Ary Pradana Kapolres Mamuju Utara yang juga turun langsung memantau pengamanan pelaksanaan aksi demo ratusan warga tersebut, kemudian melakukan pendekatan secara persuasif untuk menenangkan warga dan memediasi para perwakilan massa agar melakukan dialog dengan pihak manajemen perusahan pt unggul.
Alhasil sekitar enam orang perwakilan warga kemudian di terima dan langsung melakukan dialog dengan pihak manajemen perusahan. walau sempat terjadi adu argumen dengan perwakilan massa dengan pihak perusahan, kedua belah pihak kemudian menyepakati dua poin yakni penyelesaian antrian kendaraan dan penyortiran buat kelapa sawit.
- Guntur Humas PT Unggul Widya Tegnologi Lestari mengatakan, “semua ada solusinya, namun permintaan warga terkait pergantian manajer pabrik itu harus peresetujuan manajemen namun hal itu tetap akan ditindak lanjuti perusahan. Lebih Lanjut Ia Menjelaskan “soal antrian dan sortiran buah kelapa sawit dalam dua hari ini akan diselesaikan. Tegas H. Guntur.
M Dahlan Kordinator aksi usai berdialog dengan pihak manajemen perusahan mengatakan, “ada dua poin tuntutan yang disepakati yakni soal antrian kendaraan dan penyortiran buah akan di tindak lanjuti dalam dua hari kedepan, selain itu pihak perusahan juga akan melakukan investigasi terkait adanya dugaan keterlibatan oknum orang dalam yang bermain dengan kelompok tani sehingga masyarakat dan sopir menjadi korban dan mengalami kerugian. Terang Dahlan. (joni Banne Tonapa)