Diskoperindag Majene Monitoring Harga Sembako Jelang Nataru

Majene – Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Majene, Provovinsi Sulawesi Barat, laksanakan monitoring terhadap perkembangan harga kebutuhan pokok jelang Natal dan tahun baru.

“Saat ini kondisi harga kebutuhan pokok ( sembako ) jelang Natal dan tahun baru tidak mengalami perubahan yang segnifikan,” kata Kepala Diskoperindag Majene, Busri Kamedi kepada media Sulbar.com, Sabtu, 25/12/2021.

Busri menyampaikan bahwa hasil monitoring yang dilakukan ke pasar pasar bersama Forkopimda Majene beberapa pekan lalu tidak banyak yang melangalami kenaikan harga.

Akan tetapi, sejumlah warga mengeluhkan adanya perbedaan harga yang ada di kios kios atau pun toko dengan harga di pasaran. Mereka menilai, harga sembako yang dijual di kios kios, jauh lebih mahal daripada harga sembako di pasar tradisional.

Hal tersebut diketahui terjadi pada sejumlah toko dan kios kios yang berada ada dibeberapa wilayah kecamatan, khususnya di kabupaten Majene.

Sejumlah pasar rakyat ditemukan menjual sembako lebih murah daripada harga di yang ada di kios atau toko sembako, semisal harga ayam dan telur, itu jauh lebih mahal dari harga biasanya.

Atas keadaan ini, Diskoperindag Majene telah bekerjasama dengan Kepala Bulog kab. Majene untuk melakukan operasi pasar di sejumlah toko atau pun pasar, khusus ya di pasar sentral Majene.

Pihak Diskoperindag akan membuka ruang bagi bulog untuk melakukan operasi pasar di sekitar pelataran pasar untuk membuka ruang bagi warga untuk menawarkan harga sembako yang lebih murah dan terjangkau seperti beras, gula, telur, dan lainnya.

Ia mengakui bahwa kenaikan harga ini memang cenderung pluktuatif, ketika jelang tahun baru ataupun hari raya lainnya.

Menurutnya, kenaikan harga sembako ini, sudah biasa terjadi, terkadang naik, kadang juga turun, tergantung keinginan pasar.

Busri Kamedi selaku kepala Disperindag mengakui bahwa persoalan kenaikan harga itu memang sering ada pergerakan, tetapi tidak semuanya mengalami kenaikan secara signifikan. Hal itupun sudah di jelaskan dalam teori ekonomi tentang permintaan dan penawaran dalam ekonomi pasar “Ucapnya.

Soal rujukan harga yang ditetapkan, kadisperindag ini menyampaikan setiap Minggu melaporkan setiap bulan perkembangan kenaikan harga barang tersebut.

Dari 15 jenis yang dipantau, hanya ditemukan naiknya sedikit. Hanya dikisaran Rp.9000 dan Rp.500 kenaikannya.

Terkait dengan pemantauan harga sembako dipasar pasar tradisional, KadisPerindag menyampaikan bahwa hal itu akan dilaporkan oleh masing masing UPTD pengelolah pasar pemerintah.

Insya Allah, para UPTD akan melaporkan juga perkembangan harga di setiap wilayah kecamatan kepada kami untuk di tindak lanjuti. ”Tutup Busri selaku KadisPerindag Majene melalui WAcall.***(MS03/C)

Penulis Budi Bento
Editor Aco Antara
Produksi by media Sulbar.com

Rekomendasi Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button