Diskoperindag Majene Sidak Sejumlah Toko
TIGA PEKAN MIGOR LANGKAH

MAJENE – Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, akhirnya melakukan sidak di sejumlah toko yang ada di daerah itu terkait kelangkaan Minyak Goreng (Migor), Selasa (22/2/22).
Sidak kali ini, dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Koperindag Majene, Busri K dan didampingi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Majene, Zaenal Arifin dan diikuti beberapa rombongan lainnya.

Dalam sidak, ada beberapa toko yang menjadi sasaran seperti ritel moderen, yakni Alfamidi, Indomaret, dan sejumlah toko swalayan besar lainnya di Pasar Sentral Majene.

Busri K menyampaikan, sidak dilakukan untuk menindaklanjuti laporan masyarakat tentang dikhawatirkan adanya penimbunan yang mengakibatkan kelangkaan minyak goreng.
Sayangnya, dalam sidak yang dilakukan hari ini, tim tidak menemukan adanya penimbunan yang dilakukan oleh sejumlah toko.
Justru tim mendapatkan keluhan dari para pemilik toko, terkait kelangkaan atau sedikitnya minyak goreng yang mereka terima dari distributor atau pemasok.
“Jadi memang rata-rata pengelola toko mengaku, bahwa stok mereka yang terima dari distributor baik itu yang di Polman atau Pare-pare selaku pendistribusi minyak goreng ke Majene sedikit,” jelas Busri.
Bahkan, kata Busri dalam sidak didapatkan laporan dari sejumlah pengelola toko bahwa sejak tiga pekan terakhir tidak menerima minyak goreng.
“Ini memang kelangkaan, sehingga kami sudah diskusikan dengan Bulog Polewali Mandar yang mewilayahi Majene terkait kelangkaan minyak dan mereka juga mengkoordinasikan dengan Bulog pusat sehingga harus dilakukan operasi pasar,” tegasnya.
Busri juga mengaku, telah melakukan koordinasi dengan Diskoperindag Polman terkait kelangkaan pasokan Migor di wilayah Sulbar. Saat ini koordinasi terus ditingkatkan karena faktanya belum ada yang ditunjuk selaku distributor resmi untuk penjualan minyak goreng di Sulbar.
“Sehingga dalam waktu singkat menurut penyampaian dari Menteri Perdagangan akan ada distributor khusus yang akan menangani Sulbar,” tandasnya.
Sementara Merchandiser (MD) Toko Alfamidi, Ulfa Juliani mengaku bahwa pihaknya kapan minyak goreng datang. Pasalnya mereka hanya menerima barang datang dari Makassar, tanpa harus melakukan pemesanan atau permintaan.
“Jadi kami di sini tidak tau kapan ada minyak goreng datang dan ada, nanti setelah di sini kalau memang ada baru bisa dibilang ada. Karena kita hanya mendata barang masuk, tidak melakukan pemesanan karena yang mengatur Makassar,” jelasnya.
Tapi memang, Ulfa menyampaikan, jika terkadang biasanya dalam seminggu mereka mendapat minyak goreng hampir lima kali, tapi dengan jumlah yang sangat sedikit seperti satu hingga dua dus.
“Seperti yang terlibat hari ini, bahwa yang kita terima hanya dua dus, khusus untuk dua liter, dalam satu dusnya hanya berisi enam kemasan, artinya dalam hari ini hanya ada 12 kemasan. Dan kami memang membatasi pembelian minyak goreng terhadap orang, misalkan, satu orang satu kemasan,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan, Merchandiser Indomaret Nur Saidah, jika mereka tidak mengetahui kapan minyak goreng ada dan datang.
Mereka hanya mendata barang yang masuk, sesuai faktur dan tidak melakukan permintaan atau pemesanan.
Khusus Indomaret yang ada di Jln. Jenderal Sudirman, depan toko Sulawesi, hari ini minyak goreng kosong.**** (Prelance MS10/B)
Penulis: PTR
Editor: Aco Antara
Produksi by media sulbar.com
Rubrik Khusus Advedtorial Dipersembahkan Diskoperindag Kabupaten Majene