Disperindagkop Sulbar Ingin Maksimalkan PPRM

Segmen Khusus/ Advedtorial Dipersembahkan Disperindagkop dan UKM Sulbar

Mamuju- Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Sulawesi Barat, mulai berpikir untuk memaksimalkan keberedaan Pusat Pengolahan Rotan Mamuju (PPRM) yang ada di wilayah Kalukku.

” Pemerintah pusat telah membangun PPRM di Kalukku sejak tahun 2014 dan telah dihibahkan ke Pemprov Sulbar sejak tahun 2016. Sayangnya, IKM/ UKM atau pembuat kursi rotan masih ketergantungan bahan baku dari, Palu, Sulteng. Hal ini tentu miris karena memiliki potensi rotan yang melimpah.  Selaku pejabat baru yang diberikan amanah oleh gubernur, tentu merasa tertantang untuk memaksimalkan PPRM,” kata Kepala Bidang Industri Disperindagkop Sulbar, Akbar Atjo kepada mediasulbar.co.id di ruang kerjanya, Senin, 9 Juli 2018.

Menurutnya, potensi rotan di Sulbar cukup melimpah untuk menunjang industri rotan. Sayangnya, berdasarkan dari hasil kungjungan dari IKM pembuat kursi rotan didapati bahwa ternyata mereka mempetoleh bahan baku dari luar daerah. Akibatnya, harga hasil industri rotan lokal malah menjadi mahal dipasaran.

” Kita ingin memutus mata rantai yang menghambat pengembangan industri rotan lokal. Maka dari itu, jalan keluarnya adalah memaksimalkan keberadaan PPRM,” terangnya.

Dengan semangat baru sesuai arahan Kepala Disperindag Sulbar kata dia, maka ia telah mengambil kebijakan untuk memaksimalkan PPRM di tahun 2019 dan hal ini telah tertuang dalam Renja Disperindagkop Sulbar Bidang Industri tahun 2019.

Karena itu, ia berharap agar gubernur, Bappeda dan komisi II DPRD Sulbar serta semua stakholder terkait, ikut mendukung rencana pengembangan pelaku industri rotan lokal Mamuju ini.

Akbar juga menyebutkan, jajaran Kementerian dan Kepala Disperindagkop Sulbar, H.Amir Maricar telah meninjau PPRM ini. Sesuai arahan pak Kadis, maka keberadaan PPRM ini harus dioptimalkan. Ini juga merupakan wujud nyata untuk mendukung kebijakan gubernur dalam rangka menumbuhkan ekonomi bagi pelaku industri lokal.

Menurut dia, potensi hutan rotan yang dimiliki Mamuju mencapai ratusan hektare tersebar di sejumlah titik diantaranya di Kecamatan Korossa, Bonehau dan Kecamatan Papalang.

“Mamuju memiliki potensi hutan rotan mencapai ratusan dan bahkan ribuan hektare ” katanya.

Oleh karena itu apabila pemerintah di Sulbar bertekad menjadikan Mamuju sebagai sentra produksi rotan untuk selanjutnya ditingkatkan menjadi pusat industri rotan di Indonesia maka rencana kegiatan pengembangan PPRM harus mendapatkan support. (Acho)

Rekomendasi Berita

Back to top button