Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional, Kominfo Fokus Kembangkan SDM Digital
Jakarta, – Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi mengatakan bahwa upaya pemulihan pasca pandemi terus dilakukan pemerintah, termasuk mengembangkan kualitas Sumber Daya Menusia (SDM) yang mumpuni, terutama di era digital saat ini.
Masyarakat yang cakap digital dan berbudaya, akan dapat menentukan bagaimana mengoptimalkan dan menuai manfaat dari percepatan transformasi digital nasional yang ada.
“Indonesia memiliki potensi SDM digital atau talenta digital yang besar, yaitu 212,35 juta pengguna internet atau 76,8% dari total populasi Indonesia,” ungkap Dedy dalam Siaran Pers dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) – KPCPEN, Rabu (29/12/2021).
Dalam kondisi yang wajar tanpa adanya intervensi kebijakan strategis, kata Dedy, potensi talenta
digital Indonesia tersebut diproyeksikan dapat berkontribusi sebesar Rp1.965 triliun terhadap nilai
PDB Indonesia di tahun 2030.
Namun apabila potensi tersebut didorong melalui akselerasi peningkatan kualitas dan kuantitas
digital secara komprehensif, maka diprediksi dapat meningkat menjadi Rp4.434 triliun atau 2,2 kali
lipat lebih besar.
Karena itu, ujar Dedy, Kominfo membangun program pengembangan SDM atau talenta di bidang
digital yang mencakup tingkat kecapakan dasar, menengah dan lanjutan. “Untuk memenuhi
kebutuhan setidaknya 9 juga talenta digital dalam 15 tahun,” imbuhnya.
Pada tingkat dasar, Gerakan Nasional Literasi Digital Kominfo memberikan beragam pelatihan
kecakapan digital tingkat dasar bagi masyarakat umum, dengan 4 pilar utama yaitu kecakapan
digital atau digital skills, etika digital atau digital ethics, budaya digital atau digital culture, dan
keamanan digital atau digital safety.
“Melalui program ini, masyarakat diharapkan memiliki kemampuan yang memadai agar dapat makin bijak dalam berinteraksi dan beraktivitas di ruang digital, sekaligus menavigasikan diri dengan baik di tengah disrupsi informasi,” papar Dedy.
Menjelang akhir tahun 2021, program ini telah menjangkau 12,3 juta peserta atau 98,87% dari
target tahun 2021 di seluruh Indonesia. Kemudian pada 2022, akan menyasar 5,5 juta masyarakat
dengan peserta dari kelompok yang lebih spesifik
Lebih lanjut Dedy menjelaskan, untuk tingkat menengah, Digital Talent Scholarship atau DTS
menyediakan beasiswa pelatihan kecakapan digital tingkat teknis guna menyiapkan angkatan kerja
nasional dengan digital skill set yang relevan di lanskap dunia pekerjaan.
Latihan dilakukan melalui 7 akademi sesuai tema yang diikuti, seperti cyber security, artificial
intelligence, cloud computing, big data analysis, dan digital marketing. Tahun ini, DTS telah
menjangkau 131.204 orang atau melebihi target awal sebanyak 100.000 orang peserta. Serta bekerja sama dengan 197 mitra yang terdiri atas global technology company universitas dan politeknik dari dalam maupun luar negeri, pemerintah daerah, BUMN, dan startup nasional.
“DTS akan terus memberikan pelatihan kecakapan digital teknis dan menyasar setidaknya 200.000
orang terlatih pada tahun 2022 mendatang,” tambah Dedy.
Sedangkan untuk tingkat lanjutan, Dedy menjelaskan, program Digital Leadership Academy atau DLA memberikan pelatihan kecakapan digital di tingkat pimpinan dan pengambil kebijakan, baik
dari sektor privat maupun publik.
“Program DLA telah memberikan pelatihan kepada 306 pimpinan lembaga sektor privat maupun
publik, melampui target 2021 sebesar 300 peserta, dan bekerja sama dengan empat universitas
ternama dunia,” ujarnya seraya menambahkan keempat universitas tersebut adalah Harvard
Kennedy School, Oxford University, National University of Singapore, serta Tsinghua University.
Program ini dikatakan Dedy akan kembali memberikan pelatihan kecakapan digital dengan target sebanyak 400 orang peserta di tahun 2022 dan menargetkan tambahan 4 mitra universitas, yakni Cornell University, Massachusetts Institute of Technology, University of Cambridge, dan Imperial
College London.
Selain itu, Kominfo juga menggelar beberapa program pengembangan startup nasional, serta pelatihan dan sertifikasi kewirausahaan digital. Tak ketinggalan, untuk memperkuat UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional, Kementerian Kominfo memfasilitasi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah melalui program UMKM Digital Kementerian Kominfo. Pandemi, tutur Dedy, telah mengakselerasi penggunaan gawai dan memigrasikan hampir seluruh kegiatan sehari-hari kita ke ruang digital.
“Pemerintah akan terus berupaya mendorong agenda transformasi digital baik di level nasional
maupun internasional, termasuk melalui Presidensi G20 Indonesia, dengan harapan agar Indonesia
dan dunia dapat segera pulih bersama, dan pulih lebih tangguh,” katanya.
***