Elektabilitas AST-ARIS 59,1 Persen Dari Rivalnya 31,5 Persen
Survei Litbang MS Kedua Edisi 15 Oktober Hingga 15 November
Majene- Tim Litbang Mediasulawesi Barat (Litbang MS) saat melakukan survei TAHAP PERTAMA yang dimulai tanggal 01 September hingga 14 Oktober tahun 2020. Wawancara tatap muka ini tentu menjadi sampel guna mengukur, menilai respon publik terhadap pilihan tepat yang layak didukung dari dua paslon yang berlaga di Pilkada tahun ini.
Hasil analisis yang menyasar pemilih minimal berusia 17 tahun keatas dengan mendatangi 1.000 respon di delapan kecamatan dari 82 desa dan keluarahan. Dari 1000 orang yang memberikan tanggapan, maka hasil survey tahap pertama telah menghasilkan bahwa pasangan nomor urut dua Andi Achmat Syukri Tammalele-Arismunandar Kalma (AST-Aris) lebih banyak menjatuhkan pilihannya selaku pemimpin paling layak dipilih pada momentum Pilkada 9 Desember 2020, dengan raihan angka sebanyak 45 persen atau setara 450 orang responden.
Sementara pasangan nomor urut satu, Patmawati-Lukman (Palu) juga mendapatkan respon terkait sosok yang layak dipilih di pilkada itu, hanya mampu merebut angka 25 persen atau setara 250 responden. Sedangkan responden yang sama sekali tidak memberikan tanggapan karena tidak punya pilihan di pilkada ini angkanya cukup besar yakni 30 persen atau setara 300 pemilih.
Tim Litbang MS kembali melakukan survey TAHAP KEDUA yang dimilai dari tanggal 15 Oktober hingga 15 November 2020, dengan metode yang sama melakukan jejak pendapat baik secara langsung maupun melalui telpon terungkap telah terjadi pergeseran pemilih jika dibandingkan dari analisis survey tahap pertama edisi bulan yang lalu. Saat ini, ada hasil yang cukup menarik yakni pemilih mengambang atau undecided voters pada survei tahap pertama angkanya mencapai 30 persen. Kini jumlah pemilih ngambang hanya berkisar 9,4 persen saja.
Figur pasangan calon bupati dan wakil bupati Majene, Andi Achmad Syukri Tammalele bersama Arismunandar Kalma (AST-Aris) melambung tinggi dengan tingkat elektabilitas atau keterpilihan dari pemilih yang tersebar di delapan kecamatan dan 82 desa/kelurahan di Bumi Assamallewuang itu.
Calon penantang nomor urut dua dengan Visi Unggul-Mandiri & Religius mampu menguasai tingkat keterpilihan dengan membangun narasi politik pembaharuan. Sedangkan paslon nomor urut satu, Patmawati-Lukman dengan jargon “Lanjutkan MP3 (Majene Profesional-Produktif & Pro Aktif), gagal membendung isu politik identitas serta gagal meyakinkan responden atas narasi politik dengan jargon lanjutkan MP3.
Meski hasil jejak pendapat ini belum bisa dijadikan dasar bahwa pilihan responden itu tetap bertahan hingga proses pemungutan suara, akan tetapi hal ini menjadi gambaran umum dan sulit bergeser lagi dengan sisa masa pemungutan suara tinggal tiga pekan kedepan.
Penelitian survey tahap kedua pascadebat menunjukkan ada perubahan sikap pemilih. Pasangan nomor urut dua Andi Achmat Syukri Tammalele-Arismunandar Kalma (AST-Aris) lebih banyak menjatuhkan pilihannya selaku pemimpin paling layak dipilih, dengan raihan angka sebanyak 45 persen atau setara 450 orang responden tahap pertama kini menjadi 59,1 persen.
Sedangkan pasangan nomor urut satu, Patmawati-Lukman (Palu) juga mendapatkan respon terkait sosok yang layak dipilih di pilkada itu, hanya mampu merebut angka 25 persen atau setara 250 responden tahap pertama kini berada diangka 31,5 persen. Sedangkan responden yang sama sekali tidak memberikan tanggapan karena tidak punya pilihan di pilkada ini angkanya cukup besar yakni 30 persen atau setara 300 pemilih tahap pertama kini tersisa 9,4 persen saja.
Jumlah pemilih ngambang yang tersisa hanya sekitar 9,4 persen ini sepertiya tidak akan bisa merubah hasil akhir nanti. Elektabilitas pasangan nomor urut dua kini telah berada diangka aman 59,1 persen. Dengan data ini, Insya Allah pasangan nomor urut dua pada proses pemilihan yang tinggal tiga pekan kedepan akan memenangkan perebutan suara mayoritas pada 9 Desember 2020.***
(Tim Litbang MS)
(Litbang Mediasulbar.com)