GMNI Mamasa Minta Kapolri Usut Tuntas Penyerangan OTK kepada Penambang Emas Asal Sulbar
MAMASA, – Nasib kembali menimpa seorang penambang emas setelah tewas diserang oleh orang yang tidak dikenal (OTK) berlokasi di kampung Kawe, distrik Awimbom, kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Sabtu (12/02/2022) lalu.
Korban tewas atas nama Yusrianto (39), asal Mamuju, Sulawesi Barat. Dua penambang yang dilukai parang adalah Herman (38) dan Ferdianto (27), keduanya berasal dari Mamuju, Sulbar.
Insiden tersebut terjadi saat ketiga korban tengah melakukan aktivitas di lokasi tambang. Tiba-tiba mereka didatangi oleh empat orang yang tidak dikenal dengan membawa senjata tajam (sajam) jenis parang, dan menanyakan kepada para korban mengapa bekerja di tempat tersebut. Setelah itu, empat orang tersebut langsung menyerang para korban.
Korban pun sudah dievakuasi ke Tanah Merah untuk mendapatkan perawatan intensif, Sabtu sore. Berdasarkan pengakuan korban, bahwa emas yang mereka hasilkan dan kumpulkan selama bekerja raib dirampas para pelaku.
Diketahui korban meninggal di tempat kejadian, yang mengalami luka akibat beberapa tusukan, dan sabetan parang di bagian muka dan badan korban.
Korban kedua, yakni Herman selaku paman korban, mengalami luka pada leher, bagian belakang, dan bibir bagian bawah akibat sabetan parang.
Sedangkan korban ketiga, yakni Febrianto juga mengalami luka pada bagian dada kiri dan pinggang bagian belakang sebab sabetan parang. Ketiganya berangkat ke Papua pada bulan Juni 2021 untuk bekerja di lokasi penambangan emas.
Ketiganya merupakan warga desa Kakullasan, kecamatan Tommo, kabupaten Mamuju. Mereka juga berasal dari kabupaten Mamasa yakni Yusrianto, dan Herman dari Nosu, kabupaten Mamasa, dan Febrianto dari Mamasa Lambanan.
Dari kejadian tersebut, ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Mamasa, Rihardes Langi Memanna meminta kepada Kapolri untuk mengusut tuntas siapapun pelakunya.
“Kejadian yang dalami oleh saudara kita adalah tindakan yang sangat tidak manusiawi, oleh karena itu kami mengutuk dan mengecam keras atas tindakan biadab pembunuhan tersebut,” tegas Rihardes, Rabu (16/02/2022).
“Kami meminta kepada Kapolri untuk mengusut tuntas pembunuhan yang tidak manusiawi itu pada saat saudara kami mengadu nasib demi menutupi kebutuhan keluarganya,” katanya. (MS05/C)
Penulis : Budi Pratama
Editor : Irwandi
Produksi : Mediasulbar.com