H4 Bahas Politik dan Pendidikan dengan Akademisi di Warkop

Mamuju – Politisi Partai Golkar Sulbar Hamzah Hapati Hasan membahas sejumlah isu politik daerah dan nasional terhangat dengan dua akademisi yang juga pimpinan perguruan tinggi di Mamuju yaitu Rektor Universitas Tomakaka (Unika) Syahrir dan Ketua STIE Muhammadiyah Mamuju Moh Ali Chandra. Diskusi ini berlangsung di salah satu warung kopi (warkop) di bilangan Jl Pengayoman, kota Mamuju, awal pekan ini.
Karena melibatkan akademisi, maka diskusi tersebut melebar ke pembahasan pendidikan. Secara khusus, diskusi pendidikan tersebut terkait peningkatan kualitas pendidikan di Mamuju dan Sulbar dengan melibatkan perguruan tinggi seperti Unika dan STIE Muhammadiyah.
“Dua perguruan tinggi ini harus dilibatkan dalam peningkatan SDM adik-adik kita para generasi muda karena masa depan daerah kita ini ada di tangan mereka. Makanya, diskusi dengan dua pimpinan perguruan tinggi ini mengarah ke kerjasama untuk peningkatan mutu pendidikan itu. Mengenai bentuk kerjasamanya nanti kita akan bicarakan lebih lanjut. Apakah DPRD Sulbar bekerjasama langsung dengan Universitas Tomakaka atau STIE Muhammadiyah, atau DPRD cukup mendukung saja proses penganggarannya nanti perguruan tinggi yang menjadi pelaksana atau bagaimana, itu nanti kita diskusikan lebih lanjut. Yang jelas kita sepakat dulu untuk meningkatkan mutu pendidikan,” ungkap H4.
Wakil Ketua DPRD Sulbar ini menambahkan, pendidikan politik bagi generasi muda juga bisa menjadi materi menarik untuk dikerjasamakan antara DPRD dengan dua perguruan tinggi ini.
Selain kerjasama dalam hal peningkatan kualitas pendidikan, H4 juga siap memfasilitasi penyediaan atau perbaikan prasarana pendidikan seperti bangunan fisik di kampus baik berupa ruang perkuliahan, ruang dosen, ruang perpustakaan, sarana olahraga, akses jalan di areal kampus, dan lain-lain.
“Nanti kita lihat dulu bagaimana prosedur atau mekanismenya kalau  kita bantu dengan menggunakan anggaran APBD. Karena kedua kampus ini adalah kampus swasta, maka perlu dibahas dulu dengan eksekutif model bantuannya seperti apa, apakah dalam bentuk hibah atau bagaimana, nantilah kita bicarakan secara spesifik,” kata Sekretaris Partai Golkar Sulbar ini.
Baik Syahrir maupun Chandra sama-sama mengaku siap menyediakan waktu dan pikiran untuk mendiskusikan lebih lanjut tentang peningkatan kualitas pendidikan dengan melibatkan perguruan tinggi yang mereka pimpin.
Keduanya juga sepakat memberikan waktu kepada Hamzah jika berminat untuk memberikan kuliah umum di kampus mereka.
“Pak Hamzah kita sediakan waktu khusus kalau mau kasi kuliah umum di Kampus STIE Muhammadiyah. Pengalaman hidup beliau, bisa menjadi motivasi kepada para mahasiswa dan memberikan bayangan bagaimana menghadapi dunia nyata setelah mereka sudah lulus kuliah,” ujar Chandra.

Rekomendasi Berita

Back to top button