Horee…Alumni SMPN Somba Angkatan 1993 Agendakan Reunian Setelah Lebaran

Majene- Momentum pasca lebaran tiba, biasanya akan ada banyak acara reuni yang digelar. Seperti reuni dengan teman-teman semasa sekolah dulu. Ajang reuni memang selalu menghadirkan pengalaman menarik. Tapi jangan sampai reuni saat lebaran digunakan sebagai ajang pamer, ya.

Memang akan ada banyak perubahan yang terjadi. Teman-teman kita berubah. Tingkat kesuksesan dalam karier dan hidup mereka pun berbeda-beda. Bahkan ada yang membawa banyak kejutannya sendiri. Di momen perjumpaan kembali dengan orang-orang yang dulu pernah dekat atau kita kenal ini, niatkan diri untuk menyambung tali persaudaraan. Agar acaranya juga bisa memberi banyak berkah dan kebaikan hidup dimuka bumi ini.

Agenda reuni setelah lebaran tahun ini juga telah dijadwalkan oleh alumni SMPNegeri Somba Angkatan 1993.

Gagasan reuni ini tidak terlepas dari percakapan di group WhatsApp alumni angkatan 1993. Group yang awalnya dimotori Syamsuddin Salam yang didaulat ketua kelas di group menelusuri nomor kontak teman teman, baik melalui Facebook maupun melalui penelusuran dari teman ke teman lainnya.

Apalagi, ada sosok Ibu Sukmawati alias Susi yang paling getol berjuang untuk mendapatkan nomor kontak WhatsApp. Hasilnya tidak sia sia, perlahan juga mulai mengundang teman se angkatan lainnya seperti Elvi Sagita, Srikandi, Eti Sukaesih, Fachri, Syukur Hamarong, Tasmin, Alwi yang memang telah berpencar sejek 27 tahun silam.

Pasca lulus tahun 1993, nyaris tak pernah lagi bertemu. Ada yang memilih lanjut sekolah ke kota Majene, ada ke kota Pare, ada ke Makassar dan bahkan ada yang tidak lanjut sekolah dampak ekonomi keluarga.

Tak heran, jika ada rasa rindu teman teman yang begitu menggebu gebu untuk saling berjumpa di moment lebaran.

Di momen reuni, tentu bisa saling berbagi den menerima kebaikan. Nggak perlu merasa rendah diri kalau kisah temanmu terlihat lebih istimewa. Dan juga nggak perlu meremehkan orang lain hanya karena kamu merasa hidupmu lebih baik darinya. Setiap orang punya perjuangannya masing-masing.

Nggak bisa dipungkiri memang kalau tolak ukur yang digunakan untuk melihat kesuksesan seseorang adalah kekayaan atau harta benda yang dimilikinya. Tapi jangan sampai malah fokus hanya pada hal itu saja. Yang penting hubungan baik tetap dijaga. Ikatan pertemanan tetap dirawat sebaik mungkin. Saling mendoakan untuk kesuksesan dan keberhasilan satu sama lain justru jauh lebih baik.

“Kita rancang kegiatan reunian sangat sederhana. Semoga hajatan ini bisa kita wujudkan,” pesan Udin.**”

Penulis: Acho Antara

Rekomendasi Berita

Back to top button