HPDI Dipusatkan di Majene, Mithhar Beri Motivasi Penyandang Disabilitas
Majene – Hari Penyandang Disabilitas Internasional atau International Day of Disabled Persons diperingati pada 3 Desember setiap tahunnya. Tahun ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan kegiatan pawai yang dipusatkan di Kabupaten Majene dalam rangkaian peringatan Hari Penyandang Disabilitas Internasional (HPDI), Minggu (3/12/2023).
Peringatan ini menjadi momen untuk meningkatkan pemahaman tentang isu-isu disabilitas dan memobilisasi dukungan terhadap martabat, hak-hak, dan kesejahteraan para penyandang disabilitas. Sebab, dahulu penyandang disabilitas kerap berada pada posisi yang tidak dianggap. Akibatnya, mereka sering mendapatkan diskriminasi.
Di Indonesia, komitmen pelaksanaan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas terwujud dengan lahirnya Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Peringatan tahunan Hari Penyandang Disabilitas Internasional dicanangkan pada tahun 1992 oleh Majelis Umum PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) melalui Resolusi 47/3.
Peringatan ini juga bagian untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat yang dapat diperoleh dari integrasi penyandang disabilitas dalam setiap aspek kehidupan politik, sosial, ekonomi dan budaya.
Hari Disabilitas Internasional bertujuan untuk memajukan hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas di semua bidang masyarakat dan pembangunan, serta meningkatkan kesadaran terhadap situasi penyandang disabilitas di setiap aspek kehidupan politik, sosial, ekonomi dan budaya.
Tema Hari Disabilitas Internasional 2023
Tema Hari Disabilitas Internasional 2023 adalah “United in action to rescue and achieve the SDGs for, with and by persons with disabilities”. Tema tersebut dapat diterjemahkan sebagai “Bersatu dalam aksi untuk menyelamatkan dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) untuk, dengan dan oleh penyandang disabilitas”.
Kepala Disdikbud Provinsi Sulawesi Barat, Dr.H.Mithhar, S.Pd, M.Pd yang ikut melepas pawai Disabilitas menekankan agar penyandang Disabilitas tetap bersemangat dan menjadikan momentum ini untuk terus berkarya sesuai dengan kemampuannya.
Selama ini kata Mithhar, pemerintah telah memberikan perhatian besar dalam bidang akademik melalui bimbingan tenaga pendidik yang ada di beberapa sekolah yang menampung para penyandang disabilitas.
“Pemerintah memberikan perlakuan yang sama terhadap penyandang Disabilitas. Hari ini kita berusaha membahagian penyandang disabilitas agar tumbuh semangat membangun jati dirinya, kita berikan kemudahan untuk terus belajar di sekolah sekolah agar menjadi terampil. Jadikan kekurangan itu menjadi kelebihan,” terang Mithhar.
Hal yang pasti tambah Mithhar, penyandang Disabilitas juga mendapatkan porsi untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun di sektor lain.
Sementara itu, Ketua Penyandang Disabilitas Sulbar, Safri menyampaikan bahwa pemerintah wajib memberikan perhatian yang sama dalam aspek kehidupan bermasyarakat.
“Penyandang Disabilitas itu prioritas untuk diberikan perhatian oleh pemerintah. Sejujurnya kami pun tidak ingin cacat, tetapi inilah takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Kita berharap kedepannya pemerintah lebih peduli terhadap warga disabilitas,” ujar Syafri.***
Advedtorial
Penulis Acho
Editor Redaksi