In Memoriam : Sosok Pejuang Pembangunan Sulbar “H. Amril Sanusi”
Mamuju – Amri Sanusi, salah satu tokoh pejuang yang ikut mengawal pelaksanaan pembangunan ketika diberikan amanah rakyat Sulbar selaku Wakil Gubernur depenitif pertama bersama gubernur, H. Anwar Adnan Saleh, Periode 2006-2011, kini telah mengehmbuskan nafas terakhirnya setelah berjuang keras melawan penyakit yang ia jalani dalam beberapa bulan terakhir ini.
Amri Sanusi selama hidupnya cukup dikenal oleh masyarakat yang ada di Bumi Mala’bi salah satu sosok inspiratif dan dikenal sebagai pejabat yang ulet dalam bekerja baik urusan kedinasan maupun urusan organisasi otomotive yang ia besarkan selama mendapat amanah menahkodai organisasi IOF Sulbar.
Nama besar Amri Sanusi ini kian dikenal luas oleh masyarakat Sulbar ketika maju selaku wakil gubernur bersama sahabatnya, Anwar Adnan Saleh pada momentum gelaran pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) gubernur yang pertama kalinya digelar semenjak Sulbar yang memiliki lima kabupaten ini resmi menjadi Daerah Otonom Baru (DOB) ke-33 atau memisahkan diri dari Provinsi induk Sulawesi Selatan pada tahun 2004 silam.
Pria yang memiliki ciri khas berkumis tebal ini berpulang kepangkuan sang pencipta pada Minggu 19 November 2017 sesudah Sholat Isa, dikediamannya di Jl. Alan Tallasalapang Kota Makassar lalu kemudian almarhum diantar dengan menggunakan mobil ambulans menuju kampung halamannya atau dirumah duka dibilangan jalan Urip Sumoharjo, Karema, Mamuju ibukota Sulbar.
Saat mobil jenazah tiba dirumah duka pada hari ini, Senin, 20/11, kesedihan dan duka mendalam Nampak jelas terpancar dari raut wajah ratusan pelayat yang hadir dirumah duka – menjadi penegas bahwa sosok Almarhum H. Amri Sanusi, adalah salah satu tokoh yang berjasa dalam membangun daerah ini dan sudah selayaknya ia memperoleh penghormatan terakhir dari mereka yang menyayanginya.
Begitupun kerabat terdekat juga terlihat tak kuasa menahan derai air mata saat almarhum diberangkatkan dari rumah duka menuju Masjid untuk proses pelaksanaan Shalat Jenazah sebelum akhirnya menuju peristiratan terakhir di makan Pekuburan Umum Islam, Simpang Lima, Mamuju.
Proses pemakaman ini sempat molor karena harus menunggu kedatangan Anwar Adnan Saleh karena saat kabar duka ini datang, bapak Anwar Adnan Saleh sedang berada diluar daerah.
Ratusan pelayat yang mengantar almarhum ketempat peristirahatan terakhir ini memaksa petugas lalulintbekerja keras untuk mengalihkan jalur kendaraan roda dua maupun empat untuk menghindari terjadinya kemacetan.
Tampak mantan gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh, gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar dan sejumlah pejabat pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) provinsi maupun kabupaten ikut dalam proses pemakaman almarhum yang dilaksanakan sekira pukul 15.00 Wita.
Kepala Badan Kesbangpol Sulbar Rahmat Sanusi yang juga adik kandung dari almarhum merasa tak kuasa kehilangan dari sosok kakak yang selama ini banyak memberikan inspirasi positif untuk menjadi pribadi yang tangguh dan bertanggungjawab dalam menjalankan amanah dalam lingkup birokrasi di daerah ini.
“Tentu kami merasa kehilangan terhadap sosok beliau. Apalagi, almarhum selama hidupnya telah banyak memberikan masukan, kritikan maupun nasehat sehingga kami bisa seperti sekarang ini. Kepergian almarhum kehariban ilahi tentu kami ikhlas karena kita sebagai hamba Allah akan turut menjalani hari akhir dikemudian hari,” ucapnya.
Atas nama keluarga juga menyampaikan permohonan maaf yang setulus-tulusnya jika sekiranya selama hidup almarhum pernah bertutur kata yang kurang tepat baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja oeh almarhum, maka kami sekeluarga meminta keikhlasan untuk dibukakan pintu maaf karena hanya dengan itu, almarhum bisa lebih tenang di tempat peristirahatan dialam kubur. (and)