Inilah Potensi Unggulan Majene

MAJENE- Kabupaten Majene adalah salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Majene. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 947,84 Km² dan berpenduduk sebanyak 138.825 jiwa. Kabupaten Majene mempunyai posisi wilayah yang strategis, terletak sekitar 302 km sebelah utara Kota Makassar.

Kabupaten ini dilengkapi dengan terminal induk dan terminal pembantu, sarana pelabuhan seperti pelabuhan Majene di kecamatan Banggai, Pelabuhan Palipi di kecamatan Sendana serta Pelabuhan Laut yang ada di kecamatan Pamboang dan kecamatan Malunda. Kabupaten Majene juga didukung dengan keberadaan sarana perdagangan berupa pasar permanen dan pasar darurat.
Kabupaten Majene merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah sebagai petani.
Komoditas pertanian seperti perkebunan dianggap sangat membantu perekonomian masyarakat, tetapi penurunan produktivitas perkebunan mengakibatkan dampak negatif bagi pendapatan masyarakat.
Kegiatan pertanian selalu ditandai dengan pembukaan lahan baru. Oleh karena itu, jika aktivitas pertanian mengabaikan kemampuan lahan maka lahan akan menjadi rusak.
Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia.
Perkebunan merupakan salah satu sub-sektor pertanian yang memainkan peranan penting dalam pembangunan nasional.

Dua komoditas perkebunan andalan yakni komoditas kakao dan kelapa dalam, merupakan komoditas penopang perekonomian warga karena telah menyerap banyak tenaga kerja (±20.000 tenaga kerja, ±10.289 tenaga kerja untuk komoditas kakao dan selebihnya untuk komoditas kelapa dalam).
Dua komoditas andalan ini dianggap sangat membantu mengangkat perekonomian warga dan dapat memberikan kontribusi cukup besar bagi PDRB (19,76%). Produktivitas kakao mencapai 908 kg/ha/tahun pada tahun 2013 dan memiliki selisih jauh dengan produktivitas kakao nasional yaitu 821 kg/ha/tahun.

Hal ini menandakan bahwa daya dukung (potensi lahan) di Kabupaten Majene masih tergolong bagus sehingga masih perlu dilakukan suatu upaya pengembangan guna meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani.

Beberapa tahun terakhir, pendapatan petani mulai mengalami penurunan seiring dengan penurunan produktivitas beberapa tanaman.
Keterbatasan faktor penunjang lain yaitu masih terbatasnya infrastruktur pendukung pertanian seperti penyediaan pupuk/pestisida dan perbaikan jalan desa untuk kepentingan produksi serta pemasaran secara tidak langsung akan menimbulkan efek negatif bagi pendapatan petani.

Demi meningkatkan pendapatannya guna memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat, para petani sering melakukan ekspansi untuk mendapatkan hasil yang lebih tanpa mempertimbangkan upaya konservasi karena pada hakekatnya setiap penggunaan lahan diharapkan sesuai dengan daya dukung yang dimiliki.
Salah satu bentuk pengelolaan potensi wilayah pesisir dan kepulauan yang dikembangkan oleh pemerintah adalah pengembangan kawasan Minapolitan.

Kawasan sentra perikanan (Minapolitan) merupakan kota perikanan yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha minabisnis serta mampu melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan perikanan di wilayah sekitarnya.
Program pengembangan kawasan sentra perikanan adalah pembangunan ekonomi berbasis perikanan yang dilaksanakan dengan jalan mensinergikan berbagai potensi yang ada, utuh dan menyeluruh, berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi yang digerakkan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah.

Kawasan perikanan yang terdapat di daerah pedesaan harus dikembangkan sebagai satu kesatuan pengembangan wilayah berdasarkan keterkaitan ekonomi antara desa-kota (urban-rural linkages), dan menyeluruh hubungan yang bersifat timbal balik yang dinamis.
Sebagai kawasan usaha perikanan, kawasan Minapolitan adalah lingkungan terpadu yang terdiri dari beberapa kegiatan industri perikanan baik skala industri rakyat maupun industri perikanan besar yang meliputi kegiatan perikanan tangkap, perikanan budidaya dan pengolahan hasil perikanan yang tergantung pada potensi sumberdaya alam yang ada disekitar kawasan tersebut dan sesuai dengan tujuan penetapan pembentukan kawasan tersebut bisa jadi kawasan tersebut mempunyai ciri khas tertentu misalnya kawasan perikanan tangkap.

Kabupaten Majene adalah salah satu dari lima Kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Barat mempunyai sumber daya kelautan yang melimpah karena didukung oleh kondisi alam yang berada di daerah pesisir, dengan panjang dan luas perairan mencapai 125 km2 Jumlah penduduk yang berprofesi sebagai nelayan di Kabupaten Majene relatif besar jika dibandingkan dengan profesi lainnya.
Data jumlah nelayan per Kecamatan menunjukkan bahwa jumlah nelayan terbesar ada di Kecamatan Banggae yaitu sebanyak 1.845 orang, Kecamatan Banggae Timur sebanyak 1.559 orang, Kecamatan Pamboang sekitar 1.066 orang,  Kecamatan Sendana sebanyak 1.112 orang, Kecamatan Tammeroddo sebanyak 770 orang, Kecamatan Tubo Sendana sebanyak 568 orang,  Kecamatan Ulumanda sebanyak 407 orang dan Kecamatan Malunda sebanyak 667 orang.  Kabupaten Majene memiliki wilayah areal penangkapan yang luasnya mencapai 926 km2 lautnya terbentang dari Kecamatan Banggae yang berbatasan dengan Kabupaten Polman sampai ke Kecamatan Malunda yang berbatasan dengan Kabupaten Mamuju.
Areal penangkapan paling luas terdapat di Kecamatan Malunda sekitar 207,1 km2, Kecamatan Pamboang sekitar 148,2 km2 dan Kecamatan Sendana sekitar 118,5 km2. Luas areal penangkapan ini belum termasuk daerah di luar wilayah perairan

Kabupaten Majene, misalnya di wilayah perairan Dari sisi potensi perikanan dan kelautan Kabupaten Majene memiliki beberapa jenis ikan tangkapan seperti; ikan tuna, ikan tongkol, ikan terbang dan ikan layang yang setiap tahunnya mengalami peningkatan produksi.
Kegiatan pembangunan dalam bidang perikanan telah memperlihatkan peningkatan yang cukup menggembirakan. Hal tersebut  dapat dilihat dari perkembangan komoditas unggulan sektor perikanan terutama perikanan tangkap yang tersebar di beberapa Kecamatan yang menjadi sentra produksi. Pada sektor perikanan tangkap, beberapa jenis komoditi unggulan  menunjukkan pertambahan jumlah produksi dari tahun ke tahun.*
(Dirangkum dari berbagai sumber)

Segmen Advedtorial Dipersembahkan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Majene

Rekomendasi Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button