Jalan Arteri Road Persembahan Monumental Dari Sosok Anwar Adnan Saleh
Mamuju – Proyek pembangunan jalan Arteri Road tahap I sepanjang lima kilometer menyisir pantai dari kompleks kantor gubernur (Rangas hingga belakang kantor DPRD Mamuju) merupakan persembahan monumental dari sosok Anwar Adnan Saleh pada akhir masa jabatannya menjadi gubernur Sulawesi Barat pada akhir tahun 2016 yang lalu.
Pembangunan jalan arteri ini tidak datang begitu saja. Namun hal ini dilakukan dengan susah payah dari sosok AAS untuk meyakinkan pemerintah pusat untuk mewujudkan pembangunan akses jalan yang didesain oleh tangan-tangan ahli kontruksi yang melaksanakan proyek arteri.
Dimas kepemimpinan Anwar, proyek pembangunan jalan arteri ini memang sempat menuai hambatan. Namun, AAS tetap bergerak cepat agar pembangunan tahap pertama tuntas disaat beliau akan mengakhir masa jabatannya.
Kini, jalan arteri tersebut malah menjadi salah satu kawasan yang sangat ramai dikungjungi warga kota Mamuju dan bahkan dari luar daerah. Kedatangan mereka hanya untuk menikmati keindahan jalan arteri yang didesain begitu indah dengan hadirnya air mancur warna warni yang akan rampung pada akhir Oktober 2017 ini.
Desain air mancur warna warni yang terletak sekitar 150 meter dari kantor gubernur ini tentu akan menjadi ikon baru di ibukota provinsi ini. Tak pelak, setiap sore hari, warga kota begitu antusias untuk menikmati suasana jalur arteri yang merupakan persembahan terakhir dari sosok AAS yang dikenal selaku bapak pelopor pembangunan di provinsi ke 33 ini.
“Saya berharap persembahan ini akan bernilai ibadah manakal semua yang melihat, melintas ikut merasakan kenyamanan dan keindahan . Saya pun meminta kepada semua pihak untuk bisa merawat keindahan jalur arteri ini,” pinta AAS.
Gubernur devenitif pertama di Sulbar ini mengaku, sengaja merancang air mancur ini agar para tamu-tamu luar daerah maupun masyarakat Sulbar terpikat untuk tetap berkunjung ke pusat pemerintahan provinsi Sulbar ini.
Maka dari itu, AAS tetap menitip pesan kepada gubernur dan wakil gubernur terpilih tetap fokus dan konsen untuk bisa merawat hasil pembangunan yang telah ada. Tidak sekedar itu, gubernur pun harus mampu melanjutkan pembangunan Mamuju Arteri Road to Support Belang-Belang Port Internasional sebagaimana kesepakatan dengan Bappenas kala itu.
Menegal Lebih Dekat AAS Selaku Sosok Sang pelopor Pembangunan Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) adalah provinsi atas perjuangan para pejuang pembentukan provinsi ini. Salah satu pejuang itu tentu tokoh kharismatik H. Anwar Adnan Saleh juga ikut andil melahirkan provinsi yang kini telah berusia 13 tahun menjadi Daerah otonom Baru (DOB).
Selain figurnya yang menarik dan kharismatik, beliau pun penuh dengan segudang pengalaman serta ide-ide kretif dalam memajukan daerah yang awalnya tidak ada menjadi ada, yang memulainya dari nol, hingga menjadi bangkit dan bisa setara dengan Provinsi lainnya di Indonesia.
H.Anwar Adnan Saleh atau biasa disapa AAS merupakan salah satu sosok pelopor pelaksanaan pembangunan yang saat ini telah banyak mengalami kemajuan di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
“Tidak salah jika masyarakat menyebut bahwa Pak Anwar Adnan Saleh adalah Bapak Pembangunan di Sulbar karena sejak mendapatkan amanah rakyat menjadi gubernur pertama di Sulbar telah mampu meletakkan dasar pembangunan yang telah malampaui target yang direncanakan nya.
Tak salah, jika AAS sangat layak dan pantas dinobatkan sebagai pelopor pelaksanaan pembangunan di Sulbar karena terbukti berhasil melaksanakan pembangunan sesuai dengan arah kebijakan dengan program unggulannya selama mengembang menjadi gubernur selama 10 tahun terakhir.
Ini bukan cerita bohong tapi fakta menunjukkan bahwa AAS telah mampu mencatat segudang prestasi nasional yang patut kita banggakan selaku masyarakat yang ada di Sulbar.
Sosok Anwar yang juga berlatarbelakang sebagai pengusaha sukses ini, saat mendapatkan amanah sebagai gubernur sangat bersusah payah untuk menjalankan pemerintahannya yang serba terbatas.
Berkat tangan dingin AAS dan dibantu perangkatnya, daerah Sulbar yang dulunya sangat tertinggal, terbelakang, termiskin, termarginalkan dan berbagai ketertinggalan lainnya akhirnya mampu keluar dari masalah pelik itu.
Saat ini, kita bisa melihat bagaimana capaian pembangunan yang dicapai AAS selama sepuluh kepemimpinnya. Prestasi pembangunan di Sulbar sejak AAS menjadi gubernur telah banyak mendapat pengakuan nasional. (Acho)