Jelajah Ulumanda, Teror Longsor Momok Kecemasan Warga Terdampak Gempa

 

Oleh : Acho Antara

Majene- Sejak musibah gempa bumi yang mengguncang wilayah kabupaten Majene-Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dengan kekuatan 6,2 Skala Richter (SR) pada tanggal 15 Januari 2021, telah menyisakan duka mendalam atas peristiwa kelam itu.

Bencana alam tak hanya merusak rumah warga, gedung pemerintah tetapi juga telah merenggut nyawa akibat tertimpah reruntuhan bangunan rumah serta ada yang tutup usia di areal pengungsian yang telah berlangsung selama empat pekan terakhir.

Di wilayah Kabupaten Mamuju ibukota provinsi Sulbar telah menporak-porandakan empat kecamatan yakni kecamatan Mamuju, Simboro, Tappalang dan Tappalang Barat. Sementara di kabupaten Majene hanya dua wilayah kecamatan yang terdampak yakni kecamatan Malunda dan Ulumanda.

Fakta di lapangan terhadap kondisi masyarakat pascagempa bumi, tentu memiliki tingkat kerusakan yang berbeda.

Seperti kondisi di wilayah kecamatan Ulumanda terungkap hanya beberapa desa saja yang memiliki tingkat kerusakan paling parah dan sebagian besar rumah warga mengalami kerusakan paling ringan.

Meski tingkat kerusakan di wilayah pegunungan Ulumanda terbilang kecil, namun mereka tetap merasakan trauma atas musibah itu.

Jika masyarakat pesisir mewaspadai naiknya gelombang Tsunami, tentu di wilayah pegunungan tak akan risauh isu tersebut. Tetapi warga pegunungan hanya diteror ancaman musibah longsor jika terus terjadi gempa susulan.

“Tingkat kerusakan rumah warga lebih dominan di desa Kabiraan dan sekitarnya. Tetapi beberapa desa terjauh di Ulumanda hanya was was adanya longsor. Itu yang menjadi kecemasan oleh warga pegunungan,” tutur Yusuf salah seorang warga setempat.

Rekomendasi Berita

Back to top button