Jubir Sutinah: Pergerakan Mamuju Keren Makin Kencang, Jadi Wajar Petahana Berburu Partai

Mamuju – Calon petahana Pilkada Mamuju 2020 Habsi-Irwan disebut telah mendapatkan rekomendasi partai Perindo. Bupati periode 2015-2020 itu, juga dikabarkan telah mendapat angin segar dari partai Golkar.

Progres Habsi-Irwan ini ditanggapi ringan oleh juru bicara Sutinah, Maenunis Amin. Dirinya menegaskan bahwa Sutinah dan koalisinya masih tetap on the track.

“Sutinah dan koalisinya masih on the track komunikasinya lancar kok dari dua arah termasuk dengan Golkar. Kalau Perindo casenya beda lagi. Perindo itu maunya calon wakil harus dari mereka tapi tidak mengikuti mekanisme penjaringan yang sudah disepakati internal koalisi. Kita juga tidak mungkin mengistimewakan Perindo dari partai lainnya. Koalisi sudah ada komitmen jauh hari sebelum Perindo masuk.” Ungkap Maenunis.

Terkait pertahana yang kembali gencar mengejar partai, Maenunis menyebutnya sebagai hal yang sudah diprediksi bakal dilakukan Habsi-Irwan untuk mengimbangi pergerakan Sutinah yang semakin kencang.

“Begini ya, posisi kita dalam mengejar koalisi itu sangat berbeda dengan petahana. Kalau Sutinah itu proporsional baik 7 partai atau 9 partai parlemen itu sama-sama sudah memenuhi target kursi dukungan sekaligus kebutuhan strategi pemenangan. Kalau petahana, bukan itu motivasinya. Dulu mereka sangat optimis dengan 13 kursinya tapi sekarang bermain petak umpet kembali gencar mengejar partai, itu karena kebutuhannya untuk mengimbangi pergerakan Sutinah. Habsi-Irwan sudah yakin bahwa untuk melawan Sutinah belum cukup kalau hanya dengan Nasdem dan Hanura. Intinya itu disitu!” Beber Maenunis.

Direktur Logos Politika ini memastikan bahwa koalisi besar yang dikejar Sutinah adalah kebutuhan visi politik pemerintahan yang tidak terputus dengan partai politik.

“Visi komprehensif politik pemerintahan Sutinah itu adalah visi koalisi. Itu dibuktikannya dengan mendaftar di 9 partai parlemen bahkan mengajak koalisi partai non parlemen. Sutinah ingin mengajak sebanyak-banyaknya partai untuk terlibat lebih luas baik lewat parlemen ataupun sebagai perwakilan politik konstituennya. Sutinah tidak ingin setelah Pilkada, partai koalisi itu dibuang dan ditinggal seperti yang sudah terjadi pada pemerintahan sekarang.” Kuncinya.**”(tim mc)

Rekomendasi Berita

Back to top button