KAPITALISME MENJEJAKI PENDIDIKAN DI INDONESIA

OPINI

Pendidikan merupakan kebutuhan dari seluruh masyarakat. Dengan adanya pendidikan, maka setiap orang memiliki kecerdasaan dalam berpikir, akhlak mulia, dan juga mampu bertanggungjawab dalam kehidupan bermasyarakat.

Pendidikan juga adalah satu usaha penyadaran dan pencerdasan yang tersistematis. Namun, saat kita melihat dunia pendidikan di Indonesia saat ini justru mengalami fenomena yang begitu banyak, di mana biaya pendidikan di Indonesia itu sendiri mengakibatkan pendidikan itu sangat susah untuk dijangkau oleh masyarakat yang dalam kategori masyarakat miskin atau masyarakat tidak mampu.

Kita melihat sejarah jauh ke belakang bagaimana para fhounding father melihat bahwa penting pendidikan itu untuk meningkatkan intelektual yang kritis. Salah satu warisan sistem yang ditinggalkan adalah Taman Siswa yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara adalah konsep pendidikan yang sangat baik untuk kemudian digunakan.

1. Ing ngarsa sung tulada (yang di depan memberikan teladan).
2. Ing madya mangun karsa (yang di tengah membangun kemauan/inisiatif)
3. Tut wuri handayani (dari belakang yang mendukung).

Kapitalisme adalah sistem yang sangat jelas menindas masyarakat, apapun yang menjadi keuntungan akan selalu direbut, walaupun semua itu berkaitan dengan kepentingan umum. Kapitalisme menyadari bahwa dalam kehidupan sangat penting dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu untuk meningkatkan kualitas SDM itu adalah pendidikan, kaena pendidikan menjadi suatu yang penting untuk mencari pekerjaan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat penyelesaian Sekolah Menengah Atas (SMA) hanya sebesar 63,95% pada tahun 2020. Persentase itu menjadi yang terendah dibandingkan jenjang pendidikan dasar lainnya di Indonesia. Tingkat penyelesaian Sekolah Menengah Pertama (SMP) tercatat sebesar 87,89% pada tahun lalu. Sedangkan, tingkat penyelesaian Sekolah Dasar (SD) hanya mencapai 96%.

Pendidikan yang seharusnya menjadi tanggungjawab negara malah hari ini kita melihat pendidikan dibebankan oleh orang tua siswa atau orang tua mahasiswa yang notabenenya adalah pekerja. Membebankan pendidikan kepada orang tua jelas ini menjadi ladang bisnis bagi kelompok kapitalis.

Pendidikan menjadi sangat penting karena menjadi kebutuhan pokok masyarkat sehingga dalam dunia pendidikan mampu menghabiskan dana hingga jutaan rupiah. Harus kita ketahui bersama bahwa pendidikan sangatlah penting untuk kemajuan bangsa dalam daya saing teknologi dan ekonomi di tatanan global.

Selama sistem kapitalisme terus bertahan di Indonesia, maka negara akan terus memberikan sekat untuk masyarakat miskin agar tidak mendapatkan akses pendidikan yang baik. Kita melihat sekarang ini bahwa untuk mendapatkan pendidikan yang layak hanya masyarakat yang secara ekonominya menengah ke atas. Jalan untuk mencapai pendidikan yang merata hanya dengan cara menggulingkan sistem yang mementingkan profit yaitu kapitalisme dan harus digantikan dengan sistem yang memanusiakan manusia di dalam aspek apapun.**

Penulis : Bernardus Richard Tani Parera (Komisaris GMNI Politani Samarinda) .

Rekomendasi Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button