Kisruh BLT di Taan, Kades Ngaku Itu Untuk Rakyat

Mamuju, Polemik pemotongan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang terjadi di Desa Taan Kecamatan Tappalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, kini jadi sorotan publik.

Kepala Desa Taan, Rahmat Kasim, melalui siaran persnya yang diterima, Sabtu (23/5), mengklarifikasi terkait kisruh pembagian BLT di desanya itu.

“Setiap saat, Kami berpikir untuk rakyat. Alokasi dana BLT itu tidak cukup untuk memenuhi semua warga yang terdampak covid ini.

Rahmat berdalih beberapa warga yang menerima BLT dana desa tersebut membagikan ke keluarganya yang lain dengan alasan pemerataan.

“Berangkat dari kepedulian dan ingin berbagi, maka penerima BLT membagi dua dengan saudaranya masing-masing menerima sebesar Rp 300 ribu,” kilahnya.

Kades Taan yang dikonfirmasi ulang melalui group Kotak Publik via WhatsApp pada Sabtu dini hari, (23/5), terkait apakah kebijakan pemotongan BLT itu sebelumnya dikomunikasikan dengan bipati Mamuju? Namun tak dijelaskan secara detail. “Silakan lanjut keranah hukum, jika tak terbukti maka saya lapor balik pencemaran nama baik dan saya akan lapor ke dewan pers,” begitu ancaman pak Kades.

Sebelumnya Koordinator Bain Ham Sulbar, Basri menyebut, pemotongan BLT dilakukan oleh oknum aparat desa setempat berdasrkan keterangan warganya sendiri.

Basri menguraikan, alasan pemerataan tak bisa dirasionalkan. Sebab, sebelum disalurkan dana itu maka diawali musyawarah desa terkait calon penerima BLT.

Kemudian, kata dia sistem proses pendataan seperti apa? Jangan sampai, alasan pemotongan untuk pemerataan hanya kedok memanfaatkan uang rakyat untuk dikorupsi.

“Kita akan bawa masalah ini ke aparat hukum. Biarlah pihak yang berwajib menuntaskan permasalahan ini yang saat ini jadi trending topik di sosial media (Sosmed) akhir akhir ini,” terang Basri.

***

Penulis: aco/bsr

Rekomendasi Berita

Back to top button