Kongres Budaya Mandar Kembali Digelar

Mamuju – Kongres kebudayaan yang akan dilaksanakan untuk pertama kalinya ini, mengalami dua kali penundaan setelah pelaksanaanfocus group discussion yang digelar pada tanggal 12 Maret 2016 bertempat di Dapur Mandar, Majene, karena menginginkan sebuah kongres yang sungguh-sungguh mandiri dan independen. Kongres ini akan memfokuskan pokok bahasannya kepada kebudayaan maritim masyarakat  Mandar. Awalnya kongres ini direncanakan digelar di Dapur Mandar Pamboang Majene, karena pertimbangan dana dan beberapa kendala teknis hasil komunikasi dengan pihak dapur Mandar, sehingga kita menempuh solusi yang lebih memungkinkan terlaksananya kongres ini dengan segera.

Pertemuan dengan banyak pihak, termasuk dengan Bapak Martin Sempo, Bos Pengembang Perumahan Graha Nusa memberi beberapa masukan dan memfasilitasi panitia pelaksana berupa Villa di Sumare Kabupaten Mamuju. Sampai dengan hari ini, masih diproduksi beberapa produk untuk pembiayaan kongres ini. Semoga saja produksi dan pemasarannya sesuai dengan target.

Mengkomunikasikan ini kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat di bawah kepemimpinan Ali Baal Masdar yang dalam beberapa hal menunjukkan keseriusannya pada sektor kebudayaan, mungkin tidak begitu sulit. Tetapi belajar pada beberapa kongres kebudayaan di wilayah lain, kongres yang tidak mandiri dari segi pembiayaan cenderung bermasalah dan rentan menempatkan kebudayaan di bawah kalkulasi ekonomi yang konyol.

Dari serangkaian pertemuan dan diskusi yang berlangsung pada bulan Januari hingga Maret 2016, berpuncak pada focus group discussion yang digelar pada tanggal 12 Maret 2016 bertempat di Dapur Mandar, Majene. Pada pelaksanaan focus group discussion tersebut hadir sekitar 20-an orang seniman, budayawan, birokrat, politisi, akademisi, penulis dan jurnalis serta pegiat budaya lainnya.

Dalam pertemuan yang mengawali rencana pelaksanaan Kongres Kebudayaan Mandar 2017 serta meletakkan dasar pijak yang kuat bagi gelaran kongres ini, Dewan Kebudayaan Mandar selaku penyelenggara dari Kongres Kebudayaan Mandar 2017 berusaha mengumpulkan masukan dan kontribusi pemikiran dari seluruh peserta diskusi fokus tersebut. Diskusi fokus ini adalah upaya untuk mengelaborasi, mengidentifikasi dan menginventarisasi berbagai persoalan dan problema dari kompleksitas kebudayaan Mandar mutakhir dan berbagai kemungkinan dan tantangan di masa depan.

Dalam diskusi fokus yang berlangsung selama sehari penuh itu telah mengidentifikasi dan menginventarisasi berbagai fenomena dan problema kebudayaan maritim masyarakat Mandar mutakhir menghasilkan rumusan tema dan subtema yang akan digunakan dalam Kongres Kebudayaan Mandar. Rumusan tema dan subtema ini akan diserahkan kepada Panitia Pengarah (Steering Committe) untuk dibahas dan dieksplorasi lebih lanjut pada pelaksanaan Pra Kongres Kebudayaan Mandar. Hasil dari serangkaian pertemuan tersebut kemudian mengerucut dan menghasilkan materi final Kongres Kebudayaan Mandar 2017 berupa tema sentral Kongres Kebudayaan Mandar yaitu :Kebudayaan Maritim Mandar : Masa Lalu, Hari Ini, dan Masa Depan. Tema sentral tersebut kemudian akan di breakdown dalam beberapa subtema untuk di bahas lebih lanjut dalam Kongres Kebudayaan Mandar 2017.

Dari Kongres ini  diharapkan menjadi titik tolak baru dalam membangun kebudayaan Mandar. Kongres kebudayaan ini akan membahas dinamika dari berbagai aspek kebudayaan maritim masyarakat Mandar melalui suatu tawaran cara pandang yang lain, yaitu “melihat Mandar dari laut”.

 

 

 

Rekomendasi Berita

Back to top button