Konsolidasi Balombong Sepakat Menangkan AST-Aris Kalma

Majene – Tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak telah didepan mata. Para bakal calon makin intens membangun konsolidasi dengan konstituen untuk meraup dukungan mayoritas pada proses pemungutan suara di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 9 Desember tahun 2020.

Demikian pula dengan bakal calon bupati dan wakil bupati Majene, Sulawesi Barat, Andi Sukri Tammalele-Arismundar Kalma (Ast-Aris) telah menyiapkan strategi dengan mengajak para tokoh agama, masyarakat dan tokoh pemuda yang ada di delapan kecamatan yang ada di Majene.

Ajang silaturahmi Bakal calon bupati dan wakil bupati Majene Andi Sukri Tammalele bersama Arismunandar Kalma dengan masyarakat Balombong belum lama ini.

Genderang kompetisi telah ditabuh yang ditandai dengan proses pendaftaran bagi bakal calon di KPU.

Bakal calon wakil bupati Majene, Arismunandar Kalma saat menyambangi warga yang ada di Desa Balombong, Kecamatan Pamboang menegaskan, dirinya terpanggil maju berkompetisi di pilkada bukan sekedar mengejar jabatan.

Melainkan kata Aris, sebagai manifestasi diri kepada rakyat agar kelak daerah kita bisa melangkah lebih maju dari berbagai aspek pembangunan di Bumi Assamallewung ini.

“Konsolidasi bersama masyarakat Balombong belum lama ini juga telah melahirkan beberapa konsep untuk menghadirkan perubahan. Guna mencapai itu, maka Insya Allah, tentu diawali perjuangan bersama agar kita memenangi gelaran pilkada yang tersisa dua bulan lebih dari sekarang,” kata Arismunandar Kalma usai pertemuan silaturahmi dengan masyarakat Balombong, belum lama ini.

Yang jelas kata Aris, visi misi yang dirancang untuk perubahan, perbaikan bagi kemajuan Majene telah tersusun konsep lima ( 5 ) komitmen program unggulan.

Pertama, pengendalian harga-harga kebutuhan pokok. Tak boleh lagi terjadi, pada momentum dan situasi tertentu terjadi lonjakan harga kebutuhan bahan pokok yang tidak terkendali. Hal mana yang kemudian mengakibatkan berkurangnya kemampuan daya beli masyarakat.

Kedua, perluasan lapangan kerja.
Pengangguran dan ketiadaan lapangan kerja akan menyebabkan kesulitan ekonomi bagi warga. Berpotensi mendorong terjadinya penurunan kesejahteraan, turunnya kualitas hidup warga, munculnya tindakan kriminalitas dan pelbagai problem sosial masyarakat. Perlu didorong upaya progresif menciptakan lapangan kerja terutama di sektor-sektor ekonomi kreatif dan wirausaha mandiri.

Ketiga, pembangunan infrastruktur yang merata dan berwawasan lingkungan. “Tidak boleh lagi ada kesenjangan konektivitas dan pelayanan antara kawasan pesisir dan pedalaman Majene yang diakibatkan oleh buruknya pembangunan infrastruktur. Jalan dan jembatan harus dibangun dan atau diperbaiki agar transportasi lancar antar seluruh kawasan di Majene. Tentu dengan memperhatikan dampak terhadap lingkungan agar tidak terjadi kerusakan,” urainya.

Dengan demikian, diharapkan berdampak positif pada kesejahteraan dan peningkatan aktivitas ekonomi warga di pesisir maupun pedalaman.

Keempat, pembangunan ekonomi yang bertumpu pada pemberdayaan potensi lokal. Harus didorong upaya pembangunan ekonomi yang memprioritaskan produk lokal, SDM lokal dan industri lokal. Keberadaan Majene yang strategis sebagai kawasan penyangga calon ibukota baru RI di Kalimantan Timur harus dijemput dengan baik, cepat dan tepat.

Kelima, percepatan peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.
Sektor pendidikan dan kesehatan harus menjadi perhatian utama untuk diperbaiki dan ditingkatkan. Baik dari segi kualitas infrastruktur, pelayanan, SDM, manajemen dan tata kelola. ***

Rekomendasi Berita

Back to top button