Majukan Literasi Daerah, Midin Dirikan Perpus “Lisuang Ada’ Membaca”
Mamasa,Mediasulbar.com- Budi daya membaca dan menulis ialah konsep relasi yang tidak dipisahkan dalam persepsi pengembangan kedayatanggapan suatu konteks argumentasi berupa bacaan maupun tulisan, dan juga suatu pengembangan daya berfikir logika secara jeniustik. Berfikir jenius bukan hanya dalam berfikir kecerdasaan dalam konteks material saja. Tapi, dalam konteks berfikir logis dari berbagai dampak negatif pada setiap sektor-sektor yang beredar di kalangan masyarakat, terutama di kalangan remaja bangsa indonesia dari dampak gedget.
Aktivitas membaca dan menulis di kalangan anak muda bangsa Indonesia di saat ini sudah membudaya dan menjadi kebiasaan sehari-hari yang di lakukan. Namun, Apa yang kita baca itu bersumber dari media sosial atau bacaan yang terterah di buku-buku? karena zaman milenial yang begitu sering menghabiskan waktu dengan gadget, tentu saja salah satunya ialah membuka media sosial untuk membaca apapun segalanya yang dapat di baca. Dan juga kita pun sering menulis tulisan di media sosial status dan chating dengan orang yang kita kenal.
Namun, terkadang apa yang di baca tidak diimbangi dengan tingkat mutu membaca dan daya memahami makna bacaan yang sebenarnya. Dan juga apa yang kita baca tidak di imbangi dengan menulis karena menulis adalah adalah sebuah keberanian, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”- Pramoedya Ananta Toer.
Hal itulah yang mendasari seorang pemuda di Mambi Kabupaten Mamasa, tepatnya kelurahan Talippuki, Nurtahmidin namanya. Ia mendirikan perpustakaan yang diberi nama “Lisuang ada’ Membaca”.
“Harapan dengan hadirnya perpustakaan ini, dapat menumbuhkan minat baca masyarakat khusus nya kaulah muda dan anak-anak usia sekolah,”terang Midin kepada Jurnalis Mediasulbar.com, Ahad (02/01/22).
Lebih lanjut dirinya mengatakan, sebagai pemuda dia tidak ingin daerahnya tertinggal. Karena menurutnya tingginya minat baca bagi pemuda akan memperluas wawasan dan motivasi meraih keinginan kedepannya.
“Intinya kami ingin memotovasi masyarakat, kita sama-sama ketahui bahwa buku adalah jendela dunia, sehingga dengan membaca buku kita bisa mengenal dunia. Melihat banyak toko dengan karakter nya serta mengembangkan hasil-hasil pertanian, perkebunan dan Peternakan,” jelasnya.
Lisuang ada membaca rilis atau launching pada tgl 28 Oktober 2019 bertepatan dengan hari sumpah pemuda yang diresmikan oleh kepala Kelurahan Talippuki, Badaruddin, bersama dengan kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Mambi, Jasman.
Tidak berselang lama, pada bulan September 2020 lahirlah organisasi SANGGAR PENDIDIKAN,SENI DAN OLAHRAGA LISUANG ADA’ MEMBACA yang bergerak pada bidang pendidikan, pengembangan pada minat dan bakat kesenian dan keolahragaan.(ms08/c)
Penulis : ms08
Editor : Shaleh Sr
Produksi : Mediasulbar.com