Menegangkan, Drama Penangkapan Pemuda “Stress” di Majene

MAJENE – Geger…Ratusan warga akhirnya geruduk rumah, SR, salah seorang pemuda “yang diduga kuat mengalami gangguan jiwa Stres” hingga nekad melukai sembilan warga dengan menggunakan senjata tajam berupa sebilah parang panjang.

Warga ramai-ramai ke rumah pelaku yang bermukim di Biring Lembang, Kelurahan Banggae, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Sabtu, 12/12/2021.

Pria ini diduga stres hingga tega melukai korban dengan senjata tajam berupa parang pada lokasi yang berbeda. Beberapa korban tak menduga jika pria itu nekad memarangi warga yang secara kebetulan berpapasan di jalan.

Aparat kepolisian mengamankan pelaku yang sempat melukai sembilan warga Majene. Dengan sabilah parang.

“Anak Saya pun jadi korban dari aksi brutal oleh pelaku. Kronologi kejadian berawal saat anak bersama menantu saya berboncengan dengan kendaraan bermotor, tiba tiba pemuda itu menyerang dengan parang. Anak kami terluka karena tidak sempat menghindar dan istrinya pun terjatuh dari motor,” kata Sahid orang tua korban.

Kini, ratusan warga langsung mendatangi rumah pelaku yang saat itu sedang berada di rumahnnya sembari memegang sebilah parang panjang.

Terlihat puluhan aparat keamanan yang berada di rumah pelaku, sedikit kesulitan saat hendak menangkap pelaku karena khawatir terjadi resiko yang tak diinginkan.

Drama penangkapan itu cukup menegankan yang berlangsung selama tiga jam lebih. Pelaku akhirnya berhasil dilumpuhkan setelah aparat kepolisian melepaskan tembakan gas air mata ke rumah pelaku. Tepat pukul 16.30 WITA, aparat kepolisian akhirnya berhasil membekuk pelaku.

Pelaku tidak langsung dibawa ke Polres, namun terlebih dahulu dibawa ke rumah sakit karena ternyata pelaku pun ikut melukai badannya.

Sementara itu, ibu kandung pelaku Erniati pun tak kuasa menahan haru atas insiden yang menimpa putranya.

Ibu kandung pelaku, menangis saat putranya diamankan oleh aparat kepolisian.

“Sejak pukul 11.00 WITA, anak saya sempat menyampaikan ingin mengakhiri hidupnya. Saat itu, saya sempat menyarankan agar parang panjang itu disimpan. Tetapi, entah mengapa anak saya berbuat brutal dengan memarangi warga,” katanya.

Erniati mengaku pasrah agar anaknya diamankan oleh aparat karena takut warga menghakimi anaknya..(MS01)

Penulis MS
Editor Aco Ahmad
Produksi by media Sulbar.com

 

Rekomendasi Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button