Merawat Tradisi Sebagai Identitas
MAJENE – Keragaman tradisi budaya di Tanah Mandar sebagian warisan leluhur di masa lampau merupakan titipan yang mesti dijaga, dirawat sebagai identitas diri bagi masyarakat Suku Mandar yang tersebar luas di berbagai wilayah persekutuan kerajaan masa lampau yakni Pitu Ulunna Salu (PUS) dan Pitu Baqbana Binanga (PBB).
Daerah persekutuan kerajaan di PUS (Wilayah pemerintahan yang berkedudukan di pegunungan ) dan PBB (Wilayah pemerintahan yang berkedudukan di dataran pantai), memiliki ragam tradisi yang nyatanya generasi emas kita sekarang ini, mulai lupa dan bahkan tak mengenal tradisi daerahnya sendiri.
Tradisi ritual Mambase Piso (Mencuci Pisau) bagi masyarakat hadat di Wilayah Kecamatan Ulumanda, pada masa lampau nyatanya rutin dilaksanakan saat warga hendak membuka lahan pertanian yang baru.
Pada masa lampau, prosesi ritual bagi masyarakat Ulumanda wajib mereka lakukan sebelum membuka lahan pertanian. Umumnya masyarakat Ulumanda dahulu kala bercocok tanam berpindah-pindah.
Ritual Mambase Piso oleh masyarakat di Ulumanda sangat menentukan bahwa tanaman yang akan dikembangkan kelak menuai keberuntungan dengan hasil panen melimpah. Begitupun sebaliknya, warga pun mendapatkan gambaran umum hasil bercocok tanam kelak bakal menuai hasil merugi (terdapat hambatan) jika tetap melanjutkan garapan dimusim tanam itu.
Ritual Mambase Piso ini menjadi pementasan utama saat acara puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Majene ke 467 tahun yang dipusatkan di pelataran rumah jabatan Bupati Majene, Minggu, 15/8/2021.
Bupati Majene Andi Achmad Syukri Tammalele dalam acara tersebut menekankan, tradisi budaya yang ada di daerah Ulumanda tentu memiliki beberapa aspek kesamaan dengan masyarakat yang ada Sendana, Pamboang maupun di Banggae.
Karena itu kata Bupati agar tradisi adat istiadat yang menjadi warisan para leluhur bisa kita rawat dengan baik sebagai mahakarya yang dititipkan nenek moyang kita kepada seluruh masyarakat Majene,.
Pemerhati Budaya Mandar, Opy Muis Mandra menyampaikan, ritual “Mambase Piso’ merupakan tradisi tahunan yang rutin dilaksanakan saat warga berencana memulai membuka areal lahan bercorak tanam.
Keberagaman tradisi bagi masyarakat Mandar, Majene adalah jati diri kita. Keberagaman kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia, termasuk suku yang ada di Mandar dipengaruhi faktor sosial dan lingkungan.
“”Sebahagian besar masyarakat di Majene tak lagi mengenali tradisi sebagai khasana warisan nenek moyang di masa lampau. Kita berharap, Pemerintahan daerah memberikan support untuk melestarikan kearifan lokal tradisi budaya kita,” harapnya.
Penulis MS