Nilai Tukar Petani Sulbar Turun

Mamuju – Badan Pusat Statistik (BPS) menemukakan, perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) di Sulawesi Barat Februari 2017 sebesar 106,41 atau turun 0,16 persen dibandingkan NTP Januari 2017 yang sebesar 106,58.

“Hasil pemantauan harga konsumen perdesaan menunjukkan terjadinya inflasi perdesaan di Sulawesi Barat pada Februari 2017 sebesar 0,10 persen,” kata Kepala BPS Sulbar, Suntono di Mamuju, Kamis.

Menurutnya, secara umum dipicu oleh meningkatnya indeks harga enam kelompok pengeluaran yaitu indeks harga kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,37 persen, indeks harga kelompok pengeluaran perumahan sebesar 0,23 persen, indeks harga kelompok pengeluaran sandang sebesar 0,11 persen, indeks harga kelompok pengeluaran kesehatan sebesar 0,10 persen.

Kemudian, indeks harga kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,12 persen, dan indeks harga kelompok pengeluaran transportasi dan komunikasi sebesar 0,21 persen. Sementara itu, indeks harga kelompok pengeluaran bahan makanan turun sebesar 0,08 persen.

“Inflasi di daerah perdesaan terjadi di 23 provinsi di Indonesia, tertinggi di Nusa Tenggara Timur sebesar 1,09 persen dan terendah di Jambi sebesar 0,03 persen. Sementara itu, sepuluh provinsi lainnya mengalami deflasi perdesaan, tertinggi di Kalimantan Tengah sebesar 0,63 persen dan terendah di Kepulauan Riau sebesar 0,001 persen. Sulawesi Barat menempati urutan ke-19 dari 23 provinsi yang mengalami inflasi perdesaan,” jelas Suntono.

Untuk skala nasional, NTP bulan Februari 2017 sebesar 100,33 atau turun sebesar 0,58 persen dibandingkan bulan Januari 2017, dan mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,38 persen.**

Rekomendasi Berita

Back to top button