Pascagempa, Warga Lombong Hadapi Krisis Air Bersih
Majene– Pascamusibah gempa bumi yang mengguncang wilayah kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) berkekuatan 6, 2 SR pada 15 Januari 2021, masyarakat setempat hadapi permasalahan krisis air bersih untuk digunakan keperluan rumah tangga.
Pemantauan tim mediasulbar.com di desa Lombong Timur, Minggu, 31/1/2021, ribuan masyarakat masih bertahan di tenda pengungsian. Mereka belum berani kembali ke rumah karena trauma terjadi gempa susulan.
Hingga memasuki hari ke 15 pascagempa bumi di daerah itu, warga masih trauma atas peristiwa yang meluluhlantakkan gedung pemerintah daerah dan fasilitas umum, rumah penduduk dan rumah ibadah masjid.
“Warga kami masih bertahan di tenda pengungsian. Saat ini kami menghadapi krisis air bersih karena layanan air dari PDAM belum mengalir. Demikian pula sumber mata air sungai masih keruh. Kita berharap, pemerintah daerah segera mengatasi persoalan yang paling mendesak ini,” kata Kepala Desa Lombong Timur, Bahtiar S saat menerima kunjungan Tim relawan BKPRMI di Malunda, Minggu, 31/1/2021.
Menurutnya, krisis air bersih memaksa warganya mengandalkan air bersih kemasan hasil bantuan dari berbagai relawan yang ikut meringankan beban masyarakat yang terdampak musibah gempa bumi.
“Kinerja relawan yang masuk ke daerah begitu luar biasa sehingga korban merasa terbantu. Tanpa relawan maka kita tak bisa berbuat banyak,” kata Bahtiar.
Ada empat hal yang harus ditangani secepatnya diantaranya pemenuhan air bersih, perbaikan rumah ibadah, rumah warga dan gedung pemerintahan.***
Penulis Acho Antara