Pemkab Majene Wajibkan Anak ASN Ikut Vaksinasi Covid-19
Majene, – Kabupaten Majene menjadi terendah progres vaksinasi anak di Sulawesi Barat, berdasarkan data secara manual hanya berkisar 8,06 persen saja. Salah satu penyebab rendahnya progres tersebut, karena banyak orang tua tidak memberikan izin anaknya untuk divaksin dan banyak juga masyarakat yang termakan hoax mengenai vaksin.
Hal itu berdasarkan data yang dipaparkan oleh Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Majene, dr Rakhmat Malik, saat mengikuti monitoring dan evaluasi (monev) vaksinasi covid-19, di Ruang Pola Kantor Bupati Majene, jalan Gatot Subroto No 59 Pangali-Ali, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (09/03/2022).
Vaksinasi anak untuk dosis pertama berdasarkan data secara manual dari Dinkes Sulbar 8,06% saja. Bahkan dari data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemimpin Ekonomi Nasional (KP-CPEN) memperlihatkan 6,44%.
Sementara untuk dosis kedua, data secara manual 0% dan data KP-CPEN baru 0,04%. Diketahui dari data tersebut, Kabupaten Mamasa menempati posisi tertinggi, 69,76% data secara manual, dan data KP-CPEN mencapai 60,89%.
“Padahal kami sudah gencar melakukan sosialisasi, ini akan menjadi tantangan karena banyak orang tua yang tidak memberikan izin kepada anaknya,” ujar Dinkes Majene, dr Rakhmat Malik.
Dikonfirmasi usai kegiatan monev itu, Sekda Majene Ardiansyah, mengatakan bahwa banyak masyarakat yang termakan hoax dan itu perlu ada sosialisasi untuk diubah persepsinya.
“Memang kabupaten Majene ini ada sedikit persoalan pada persepsi orang tua terhadap vaksinasi, ini beredar berita-berita hoax di masyarakat yang membuatnya enggan memberi izin pada anaknya,” kata Sekda Majene, Ardiansyah.
Ia mengatakan bahwa akan ada sosialisasi ulang dan vaksinasi massal. Pihaknya akan melakukan konsolidasi di jajaran pemerintah kabupaten Majene, kepolisian, TNI, Diknas, Dinkes, dan para Camat.
“Insya Allah semuanya naik bergerak progresnya. Kita akan terus melakukan sosialisasi ulang,” tuturnya.
Lanjut paparan Ardiansyah, mantan Sekda Mamasa itu, mengatakan bahwa akan ada vaksinasi massal. Anak ASN diwajibkan vaksinasi dan harus menjadi contoh kepada anak-anak yang lain.
“Kita akan jadwalkan vaksinasi massal, dan anak-anak ASN harus ikut vaksin dan menjadi contoh kepada anak-anak masyarakat lainnya. Kita akan melakukan penekanan dengan surat edaran dan mengumpulkan pimpinan OPD, supaya seluruh OPD dicek anaknya apakah sudah vaksin atau belum,” ucapnya.
Terkait dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), menurutnya ada SOP dan ketentuan bahwa Pemerintah Daerah akan bertanggungjawab jika ada KIPI. Menurutnya, bahwa selama ini tidak ada KIPI yang berat.
“Makanya perlu ada screening, tetapi selama ini tidak KIPI yang berat semuanya ringan-ringan saja. Harapan kami progres vaksinasi kabupaten Majene ini bisa lebih maksimal,” tutupnya.***
(Ms.05/C)
Penulis Budi Pratama
Editor Aco Antara
Produksi by mediasulbar.com
Rubrik Khusus Advedtorial Dipersembahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Majene