Pemprov Sulbar Seleksi Direktur Perusda BUMD
Mamuju, – Pengisian Direktur untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perusahaan Daerah Sulaweis Barat mulai dijaring. Pada Sabtu, 12 Agustus 2017, bertempat di ruang pertemuan Lantai 3 Kantor Gubernur Sulbar, delapan orang mengikuti proses seleksi, yang dimulai dengan tes psikologi oleh tim psikologi UNM dan tes wawancara.
Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar yang memantau seleksi tersebut menyampaikan, seleksi untuk perusahaan daerah tersebut diikuti delapan putra daerah Sulbar dengan tujuan untuk membangun kembali perusahaan daerah demi meningkatkan PAD Sulbar.
“Banyak hal yang dapat meningkatkan PAD kita, misalnya migas, air bersih, juga beberapa dari sektor pariwisata dan sektor perkebunan. Untuk itu, Perusda harus dikelola dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan,” ungkap Ali
Mantan Bupati Polman tersebut menambahkan, dalam membangun daerah Sulbar, banyak potensi yang bisa digali dan dikembangkan yang tentunya bisa maksimal melalui perusda. Untuk itu, harus dikelola melalui Perusda, karena pemerintah tidak boleh bisnis.
“Untuk menjaga transparansi sesuai visi misi saya, kita melibatkan perusda dalam pengelolaan dan peningkatan PAD kedepan,”jelas suami Andi Ruskati Ali Baal tersebut.
Ditempat yang sama, Kepala Biro Tapem, Abd. Wahab menyampaikan tentang pelaksanaan seleksi calon Direktur Perusda melibatkan tim Psikolog dari UNM dan tim dari Jakarta yakni Ketua KPPU Syarkawi Rauf dan dari LAN, Idrus
“Dari semua permohonan yang masuk, semua berkesempatan dan punya kapasitas utk mengelola perusda. Mudah-mudahan dari seleksi ini kita bisa menghasikan orang yang tepat. Kita tunggu hasil dari timsel dan arahan Gubernur,”kata Abd. Wahab
Untuk itu, lanjut Wahab, dari hasi seleksi dan pengisian Direktur Perusda , Pemprov sangat berharap Perusda bisa masuk kedalam untuk mempercepat pembangunan Sulbar, dan diharapkan betul-betul bisa mengambil peranan untuk ikut memajukan daerah sesuai dengan program dan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar.
Ketua timsel psikologi dari UNM, Prof. Jufri menyampaikan, dari hasil seleksi ini, akan mencoba memotret siapa yang dianggap memiliki kompetensi yang sesuai dengan pekerjaan pada jabatan yang ditawarkan.Untuk pengerjaan tesnya, kata Jufri, tes dan sebagainya menggunakan durasi waktu yang tidak sama, hanya petunjuk yang disampaikan di setiap instrument serta diberitahukan waktu untuk memulai dan waktu untuk berhenti mengerjakan tes tersebut.
“Karena hal ini menjadi tolak ukur sejauh mana mereka mempunyai daya tangkap terhadap informasi, bagaimana mereka menggunakan waktu secara efisien dan bagaimana mereka menggunakan waktu yang cepat tapi tetap fokus dan berkonsentrasi yang tinggi,”tandas Jufri. (humas)