Petani Beru-beru Terima Bantuan Pertanian
Mamuju, – Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar menyerahkan bantuan sarana dan prasarana pertanian kepada petani di Desa Beru-beru, Kecamatan Kalukku, Rabu, 19 Juli 2017. Penyerahan bantuan tersebut dirangkaikan dengan panen padi.
Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar dalam sambutannya menyampaikan kepada petani agar dalam memulai menanam sawah niat yang baik harus selalu ditanamkan pada petani, selain itu doa yang tulus serta pengucapan salawat kepada Nabi Muhammad dengan penuh keyakinan membuat tanaman yang ditanam akan diberkahi Allah SWT
Mantan Bupati Polman dua periode tersebut pada kesempatan itu juga menyinggung terkait pupuk bersubsidi.
“Jangan sampai pupubk bersubsidi dijual tidak sesuai harga dan membuat pupuk di pasaran langka. Kepada aparat kalau ada yang demikian tindak tegas. Untuk itu, kedepan kebutuhan pupuk untuk petani akan terpenuhi. Pupuk saya akan jadikan kayak gula pasir di Sulbar, dimana jika dibutuhkan disitu pasti ada, “ungkap suami anggota DPR RI, Andi Ruskati Ali Baal
Kepada para penerima bantuan, pria yang akarab disapa ABM tersebut menghimbau kiranya dapat memperhatikan perawatan dalam menggunakan peralatan agar bantuan tersebut dapat bertahan lama dan berjalan dengan maksimal. Selanjutnya, untuk kelompok tani harus dapat lebih bergotong royong dalam mengembangkan kelompok taninya serta dapat memfasilitasi tenaga pengoperasian traktor demi memacu semangat berkelompok.
“ Harapan saya agar betul-betul bantuan ini di manfaatkan sebaik-baiknya, agar kita lebih sejahtera,” tandas ABM
Dalam penyerahan bantuan tersebut diserahkan bantuan alat dan mesin pra panen, mesin panen, sarana dan prasarana pertanian, perkebunan dan perternakan. Terdiri dari, bantuan di bidang tanaman pangan seluas 9.893 hektar , berupa pengembangan kawasan bawang merah pada kegiatan peningkatan produksi sayuran dan obat seluas 50 hektar, bantuan pemeliharaan komoditi jeruk pada kegiatan peningkatan produksi buah dan holtikultura seluas 25 hektar, bantuan pengembangan kawasan cabai seluas 160 hektar, bantuan benih komoditi padi hibrida sebanyak 217,5 ton pada lahan seluas 8.700 hektar, padi hibrida sebanyak 7,5 ton pada lahan seluas 500 hektar, teknologi hazton sebanyak lima ton pada lahan seluas 125 hektar, padi organic sebanyak satu ton pada lahan seluas 100 hektar, bantuan sistem mina padi sebanyak 11,7 ton pada lahan seluas 468 hektar. Kemudian, bantuan benih pengembangan benih jagung sebanyak 600 ton pada lahan seluas 40.000 hektar bantuan benih tersebut mendukung kegiatan UPSUS. Lanjut, bantuan alat dan mesin pasca panen sebanyak 163 unit yang dikelola melalui brigade alsintan dinas pertanian provinsi Sulawesi barat dengan system pinjam kepada kelompok tani yang dibutuhkan yaitu, combine harvester besar sebanyak 93 unit, combine harvester sedang sebanyak 19 unit, corn sheller sebanyak 40 unit, power thresher multiguna sebanyak enam unit, corn combine sebanyak lima unit.
Kemudian dalam bidang peternakan, bantuan bibit sapi potong, sapi calon indukan, serta induk sapi bali dengan total keseluruhan sebanyak 381 ekor pada kegiatan pengembangan pembibitan dan budidaya ternak. Bantuan induk ternak dan bibit kambing sebanyak 180 ekor pada kegiatan pengembangan pembibitan dan budidaya ternak. Bantuan vaksin rabies dan vaksin antraks sebanyak 60.000 dosis pada kegiatan pengendalian dan pengembangan rabies dan antraks. Lanjut dibidang perkebunan, Bantuan bibit kelapa siap tanam pada kegiatan pengembangan tanaman tahunan dan penyegar sebanyak 8.000 batang, bantuan pupuk organic sebanyak 90 ton dan feromon sebanyak 4.000 set pada kegiatan intensivikasi komoditi kopi, bantuan gunting pangkas sebanyak 4.000 set pada kegiatan intensivikasi komoditi kopi.
Dalam bidang prasarana dan sarana pertanian (PSP), bantuan traktor roda dua sebanyak 104 unit pada kegiatan penyediaan alat dan mesin pra panen, bantuan pompa air sebanyak 54 unit pada kegiatan penyediaan alat dan mesin pra panen, bantuan cultivator sebanyak 19 unit pada kegiatan penyediaan alat dan mesin pra panen serta kegiatan peningkatan produksi sayur dan obat-obatan, bantuan rice transplanter sebanyak 11 unit pada kegiatan penyediaan alat dan mesin pra panen, bantuan hands planter sebanyak 80 unit pada kegiatan penyediaan alat dan mesin pra panen, bantuan irigasi tersier seluas 2.000 hektar, mendukung UPSUS pada kegiatan pengelolaan air irigasi untuk pertanian, bantuan irigasi perpipaan sebanyak 15 unit, mendukung UPSUS pada kegiatan pengelolaan air irigasi untuk pertanian, bantuan pembangunan embun sebanyak 19 unit, mendukung UPSUS pada kegiatan pengelolaan air irigasi untuk pertanian.
Bupati Mamuju Habsi Wahid yang hadir pada kesempatan tersebut juga menyampaikan, harapan yang besar bagi masyarakat Mamuju, khusunya warga Beru-beru terkait kehadiran Gubernur di tengah-tengah masyarakat Sulbar yang sangat membawa angin segar, Pada kesempatan tersebut, Habsi melaporkan bahwa di Mamuju saat ini seluas 6.340 hektar cetak sawah telah tersedia, belum termasuk sawah ladang seluas sepuluh hektar, dan 53 hektar sawah ladang telah dilakukan perairan demi menunjang ladang para petani.
Lebih lanjut disampaikan, Desa Beru – beru dapat meningkatkan sektor pertanian, dalam bidang persawahan sebanyak 7,2 ton per hektar. Hal tersebut Ia anggap perlu perrhatian pemerintah selaku penentu kebijakan dan penjamin kesejahteraan suatu daerah, sehingga sektor pertanian adalaah salah satu sektor yang harus mendapat perhatian di Mamuju
“ Desa Beru-beru telah meningkatkan 7,2 ton perhektar, hal itu saya anggap sangat perlu diperhatikan, dimana sektor pertanian menjadi andalan kabupaten mamuju.” Ujarnya
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat Hamzah melaporkan, pada tahun 2016 produksi pertanian mengalami peningkatan padi dengan jumlah sebesar 460 ribu ton, komoditi jagung sebesar 548 ribu ton. Hal tersebut terjadi peningkatan 20 persen dari 181 persen ditahun sebelumnya
Disampaikan, sektor pertanian merupakan tulang punggung penggerak ekonomi nasional termasuk di Provinsi Sulawesi Barat, dimana Sulbar telah menyumbah 30,93 persen terhadap pembentukan PDRB, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menyerap tenaga kerja sekitar 56,83 persen dari jumlah penduduk yang bekerja, serta berperan strategis dalam menciptakan ketahanan pangan daerah yang berkaitan erat dengan ketahanan sosial dengan ketahanan nasional dan yang terpenting dapat menurunkan tingkat kemiskinan.
Selain dihadiri Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar, hadir juga Bupati Mamuju, Habsi Wahid, Kabinda Sulbar Hamzah, Kepala Pertahanan Sulbar Rudianto, Kasrem 142 Tatag Supriatno, Perwakilan Polda Sulbar, Perwakilan Bank BI, para pimpinan OPD Pemprov Sulbar dan undangan lain.(humas/farid)