Pria Asal Mamasa Ini Mampu Ciptakan Bio Energi dari kotoran Babi

MAMASA,- Satu prestasi kembali di ukir Kabupaten Mamasa Melalui pendidikan yang dapat menciptakan kemandirian energi hingga melakukan suplai energi ke daerah lain. tentang potensi energi terbaru yang mampu diciptakan. hal ini disampaikan langsung DR.Arizenjaya salah satu kepala sekolah di bumi kondosapata.
Sering dicap gila, bodoh dan orang kampung. Hal itu merupakan sesuatu yang lumrah bagi seorang Ilmuwan, DR. Arizenjaya Sambokaraeng, M.Eng yang tinggal di Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulbar. Menjalani kesehariannya dengan pekerjaan sebagai Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Sumarorong demikianlah kesibukannya sembari terus mengambangkan hasil temuannya yang mulai dilirik sejumlah pihak akademisi atau ilmuwan diberbagai daerah.
Suatu kejadian yang diluar dugaan Arizenjaya usai menggelar pemaparan pasca promosi gelar Doktornya di Jakarta, salah-satu Rektor Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA), Prof.Erning yang memiliki pengalaman akademik 20 Tahun di Jepang dan saat itu sebagai tim penguji. Secara dadakan mengajak Ariz ke Ukrida untuk kembali menjelaskan hasil penemuannya yang baru-baru dipaparkan.
Setelah beberapa waktu kemudian secara dadakan Prof.Erning kembali menghubungi Ariz lantaran ingin ke Mamasa untuk mengetes atau mengunjungi sejumlah Siswa SMA Sumarorong dan beberapa SMA di Mamasa untuk digratiskan menjalani kuliah di Ukrida. Arizenjaya juga secara dadakan kembali diundang mengajar Pembuatan Modul Eksperimen Fisika untuk Ukraida. Beberapa akademisi yang mengikuti kegiatan itu diantaranya DR.Marvi yang telah memiliki pengalaman Industri Teknologi di Jerman.
Tak terasa pembicaraan kami sudah berlangsung sekira 2 jam lamanya, di Rumah kontrakannya, Minggu (22/1/2017) namun penjelasan Ariz yang sesekali terdengar lucu dan membingungkan terus memompa semangat untuk melanjutkan pembicaraan. Arizenjaya mengungkapkan, kalau Albert Einstein mengembangkan teori hubungan massa dan energi dengan rumus, E=MC2 maka Arizenjaya Sambokaraeng mengembangkan teori Instrument Termodinamika E=az2 .
” Pengembangan teori ini dapat menghasilkan sejumlah teori turunannya. Banyak hal dapat dihasilkan jika dikemas dalam bentuk Industri Teknologi seperti, Alat Pemadam Kebakaran Hutan, Alat Jemur Otomatis, Alat Tes Pengguna Narkoba, Turbin Ulir dan lain-lain,” Ucapnya.
Ia menerangkan, Kabupaten Mamasa merupakan gudang energi. Jika Mamasa mengembangkan empat Energi Terbarukan yang dimiliki maka Mamasa dapat menjadi daerah sumber energi terbaik di Dunia. Ada empat sumber energi di Mamasa sesuai hasil penelitian yakni, Bio Energi, Sel Surya, Energi Angin dan Hydro Power .
Katanya, Bio Energi dari kotoran Babi memiliki potensi energi yang besar dari pada sapi dan kerbau, 10 ekor Babi sudah menghasilkan gas yang tinggi namun jenis kontener yang digunakan adalah bak jangan dari drum lantaran sangat rentan mengalami kerusakan.
Potensi energi angin di Mamasa dapat menghasilkan 10-12 Mega terutama di Mambulilling dan Buntu MUSSA. Kelemahan sumber energi ini tidak konsen namun dapat dikombinasikan dengan energi Sel Surya yang mampu mencapai 5 Mega. Khusus Hydro Power (energi air) luar biasa tidak kurang dari 20 Mega namun harus dibarengi pemeliharaan lingkungan. Jika ke empat energi ini digabungkan Mamasa akan melakukan suplai energi ke daerah lain.