Prof Hamzah Halim: Sulbar Butuh Pemimpin Visioner, Cerdas dan Syarat Itu Dimiliki FHS

Makassar – Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset dan Inovasi Fakultas Hukum Universitas Negeri Hasanuddin (Unhas) Prof Hamzah Halim, menegaskan bahwa provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) membutuhkan sosok pemimpin yang visioner, cerdas dan memiliki jaringan kuat di level nasional.

Prof Dr.Husain Syam

“Dalam rentang waktu empat tahun terakhir ini, saya merasakan tak ada kemajuan yang signifikan. Pertanyaannya, apakah gaya kepemimpinan pemerintahan sekarang ini patut untuk diteruskan..? Itu sangat tergantung dari masyarakat selaku pemberi mandat kepemimpinan pada momentum pilkada serentak tahun 2024,” kata Prof Hamzah Halim saat menghadiri acara silaturahmi masyarakat Sulbar di Makassar beberapa hari yang lalu.

Prof Hamzah yang juga putra kebanggaan masyarakat Sulbar ini menguraikan, angka angka statistik ekonomi, kemiskinan, angkatan kerja, pendidikan dan kesehatan sungguh masih jauh dari apa yang diharapkan. Maka dari itu, momentum Pilkada serentak tahun 2024, harus dimanfaatkan oleh rakyat dengan cara memilih pemimpin yang visioner, cerdas dan punya komitmen kuat untuk membangun daerahnya sendiri.

Tak salah kata dia, jika figur Prof Husain Syam adalah jawabannya untuk mengantarkan Sulbar menuju gerbang daerah maju, berkualitas serta mewujudkan masyarakat adil, makmur dan lebih sejahtera.

“Saya termasuk salah satu yang ikut mendorong agar pak PHS maju bertarung di Pilgub Sulbar. Kita dorong figur ini bukan karena ingin jadi penguasa, tetapi FHS ini hadir untuk menjadi pelayan masyarakat Sulbar sendiri,” urai Hamzah.

Ia juga menitip harapan kepada kaum pemuda untuk ikut mensosialisasikan sosok FHS selaku figur tepat untuk diberikan kesempatan menjadi top leader pemerintahan di wilayah Sulbar.

Sebab kata dia, perubahan suatu daerah juga ditopang oleh berbagai faktor dan dalah satunya adalah peran pemuda itu sendiri. Semangat muda adalah semangat perubahan, aktif, energik, penuh spirit, kreatif, visioner, pekerja keras, serta mempunyai nilai positif bagi kemajuan daerahnya.

Maka, semangat positif yang melekat pada anak muda dalam setiap zaman harus tetap diwarisi oleh generasi milenial era sekarang. Termasuk juga semangat positif untuk terlibat aktif dalam politik. Sebab, dunia politik adalah dunia pengabdian dan medan perjuangan untuk menciptakan kebangkitan bagi bangsa di segala bidang. Politik merupakan arena untuk menyalurkan aspirasi dan memperjuangkan aspirasi tersebut agar terwujud dalam bentuk kebijakan pemerintah.

Apabila generasi muda di zaman dahulu berjuang demi bangsa dan tanah air dengan mengangkat senjata di medan perang menghadapi Belanda maupun Jepang, generasi muda saat ini juga harus tetap berjuang demi bangsa dan negara dengan cara yang berbeda. Perang fisik dan senjata telah usai, namun perjuangan untuk memajukan bangsa harus tetap berjalan. Salah satu jalan atau instrument perjuangan membangun bangsa di era milenial ini adalah melalui jalur politik.

Tentu, jalur politik di sini bukan berarti semuanya harus terjun dalam politik praktis atau masuk parpol, menjadi caleg dan seterusnya. Makna dari kalimat “anak muda bisa menggunakan politik sebagai jalur perjuangan,” adalah anak-anak muda milenial tidak boleh apatis terhadap politik. Mereka harus peduli dan selalu update dengan isu-isu politik terkini. ***

Penulis Acho Antara

Rekomendasi Berita

Back to top button