RATIH SINGKARRU; PROGRAM BELA NEGARA PERLU DI KAJI ULANG

JAKARTA – Program pendidikan bela negara di kampus yang telah dikerjasamakan dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) diminta untuk dilakukan pengkajian ulang.

Foto Google : Pendidikan Bela Negara Kampus

Hal tersebut diungkapkan Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Hj Ratih Megasari Singkarru. Ia bahkan meminta agar dilakukan kajian lebih mendalam lagi tentang program pendidikan bela negara tersebut.

Menurut anggota DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Sulawesi Barat (Sulbat) ini, kerjasama program bela negara tersebut harus diperjelas lago isi materinya.

Selain itu juga, harus dikaji apa tujuan dari progam pendidikan bela negara/militer itu seperti apa, sifatnya wajib atau bagaimana  serta dikaji juga apakah bertentangan dengan program merdeka belajar atau tidak.

“Ya harus dikaji dari semua aspek itu. Tujuanjya apa, sifatnya seperti apa terutama apakah kerjasama itu bertentangan dengan merdeka belajar atau tidak?,”jelas Ratih politisi srikandi dari pulau selebes ini.

Pihak Kemhan menjelaskan bahwa program bela negara itu merupakan upaya pemerintah agar generasi muda saat ini tidak hanya kreatif dan inovatif tetapi juga cinta bangsa dan negara dalam kehidupan sehari-hari.

Terkait hal ini  itu, Kapoksi Komisi X DPR Fraksi Partai NasDem tersebut juga sepakat akan perlunya kurikulum pendidikan untuk meningkatkan rasa nasionalisme, namun mempertanyakan waktu pendidikan bela negara yang menyita satu semester dari keseluruhan masa belajar mahasiswa di kampus.

Menurut Ratih, jika ditanya perlu atau tidak, ya tentunya harus dilihat dulu tujuan dan isi materinya. Jika tujuannya untuk menumbuhkan atau menguatkan rasa cinta dan kepedulian kepada negara dan menghalau paham radikalisme atau apatisme, rasanya memang perlu.

Tetapi dari pada mengambil satu semester waktu belajar mahasiswa, mungkin akan lebih baik pendidikan ini diberikan secara perlahan pada setiap jenjang pendidikan?

Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa mahasiswa peserta program bela negara nantinya dapat secara sukarela bergabung dalam Komponen Cadangan (Komcad) dan bahkan dapat menjadi Perwira Cadangan.

Terkait hal itu, Ratih menegaskan urgensi dan relevansi dari program pendidikan bela negara/militer tersebut.

“Saya kira perlu dilihat kembali relevansinya antara urgensi dari pendidikan bela negara/militer dan kebutuhan mahasiswa itu sendiri. Bisa juga dicari alternatif programnya (kalau ada) untuk mencapai tujuan yang sama,”pungkas Ratih.

Rekomendasi Berita

Back to top button