Festival SIPAMANDAR Diharapkan Dapat Legitimasi Pemkab Majene

MajeneKegiatan festival Sipamandar (Sipamandar Fest ) telah mulai berlangsung pada awal bulan September sampai Oktober tahun 2021, diharapkan dapat legitimasi dari pemerintah Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Laporan : Budibento

Kegiatan bertajuk seni dan budaya  itu telah dilaksanakan sesuai jadwal diantaranya workshop tari dan seminar lokakarya.

Anti Rohyanti selaku seniman kreator dalam workshop tari mengatakan bahwa tarian kreasi ini merupakan hasil karya para seniman kreator se kabupaten Majene yang perlu dilestarikan.

Selama dua hari berturut turut, workshop ini berlangsung dengan sangat meriah dan memukau, bertempat di gedung LPMP Rangas, Kota Majene dilanjutkan dengan kegiatan seminar lokakarya selama satu hari penuh dengan menghadirkan dua orang panelis pembicara, yakni Bustan Basir Maras selaku Antropolog UGM djokjakarta dan Prof.Dr. Idham Khalid Bodi, selaku Tim Peneliti dari Balitbang kemenag RI.

Selanjutnya pada Sesi kedua, kembali dilanjutkan oleh tim ahli dari Balai Pelestarian Cagar Budaya ( BPCB ). Dalam sesi ini juga lebih banyak membincang soal peninggalan artefak budaya pada masa lampau, khususnya di wilayah tanah mandar.

Sejumlah maestro pakkeke juga dijadwalkan akan tampil Pada tanggal 24 – 30 September dalam rangkaian acara belajar bersama sang maestro Pakkeke (alat musik tradisional)

Para maestro yang akan tampil, diantaranya Pua (sebutan bapak), Moha dari Desa Adolang serta Pua, Jalal dari kampung Coci. Kedua maestro tersebut berasal dari Kecamatan Pamboang.

Selain itu, Franky Raden selaku musisi Indonesia juga akan tampil pada acara yang sama,
Setelah kegiatan workshop tari dan lokakarya selesai.

Workshop tari kali ini merupakan persembahan tarian kreasi budaya Mandar yang tercipta dari hasil karya para seniman kreator gabungan se kabupaten Majene.

Saat dikonfirmasi, Bustan Basir Maras menyampaikan bahwa kegiatan tersebut telah mendapat dukungan penuh dari Balai Pelestarian Nilai Budaya ( BPNB ) Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majene, selaku panitia pelaksana Festival Sipamandar.”Ucap Bustan kepada media ini.

Workshop tari ini di bawakan langsung oleh mbak Anti Rohyanti, dan Agustina Rohyanti selaku ketua Asosiasi Seni Tari Indonesia ( ASETRI ) jakarta yang juga sebagai sebagai panelis ahli Kemendikbud bidang Indonesiana.”Ungkap Bustan.

Dalam pemaparannya, Anti Rohyanti, menyampaikan bahwa Platform Indonesiana pada dasarnya adalah suatu “landasan kerjasama.” dimana penyelenggara adalah Pemkab Majene sebagai penanggung jawab dari kebijakan pemajuan kebudayaan dalam wilayah kewenangannya.

 

Sedangkan “pelaksana” adalah unsur warga atau swasta yang dianggap mewakili para pemangku kepentingan dibidang kebudayaan.”Ucap mbak Anti kepada media ini.

Tujuan Indonesiana adalah membantu tata kelola kegiatan yang berkelanjutan, berjejaring, dan berkembang.”Katanya.

Melalui festival Sipamandar 2021 ini, Anti Rohyanti berharap bisa memunculkan sebuah upaya bersama dalam ber gotong royong antara pemerintah pusat dan daerah, hingga kelompok komunitas, dan pihak lainnya dalam hal pemajuan kebudayaan.
Kalau bisa, tidak hanya di tahun ini saja, akan tetapi terus berkelanjutan.”Harap mbak anti.

Anti Rohyanti mengaku merasakan semangat yang sungguh luar biasa selama proses workshop tari dan seminar kebudayaan yang telah dilaksanakan kemarin. Menurutnya, hanya dalam kegiatan ini, kita bisa belajar dan saling bekerjasama dengan para kreator seniman perwakilan se kabupaten Majene, yang pada akhirnya dapat melahirkan kekaryaan Tari Sipamandar, sebuah tari yang bersumber dari kebudayaan orang orang mandar terdahulu.

Dirinya berpesan agar semua hasil rekomendasi, khususnya tarian kreasi Sipamandar bisa segera mendapat legitimasi atau pengakuan dari pemkab Majene sebagai pemangku kepentingan di daerah, agar kedepannya, tarian tersebut bisa tetap dikembangkan oleh para pelaku seni.

Semoga kegiatan Sipamandar Fest ini dapat terus berkelanjutan dan segera mendapat persetujuan dari bupati Majene berdasarkan hasil hasil rekomendasi yang telah disepakati dalam point’ point’ strategis untuk pemajuan kebudayaan.

Anti Rohyanti yang biasa disapa Mbak Anti ini mengaku sangat terkesan selama pelaksanaan kegiatan workshop tari, karena telah mampu melibatkan para seniman dan creator gabungan dalam melahirkan sebuah karya seni tari kreasi.”Ucapnya penuh kesan.

Acara puncak festival Sipamandar juga akan di laksanakan dalam bentuk lokakarya tata kelola pengetahuan, Yang di dalamnya akan di isi dengan beberapa bentuk workshop,
diantaranya workshop sandeq, Massossor Manurung, dan workshop sastra.

Dalam pandangannya, Ahmad akbar, selaku seniman kreator juga menyampaikan bahwa kegiatan festival Sipamandar ini merupakan suatu upaya pengembangan kapasitas untuk menjadikan spirit Sipamandar menjadi konsep keseimbangan pembangunan antara wilayah agraris dan wikayah maritim.

Menurutnya, selama ini wilayah maritim selalu
menonjol, sementara wilayab agraris kurang tersentuh.”Ungkapnya saat dikonfirmasi.

Keseimbangan yang dimaksud adalah terjadinya kesenjangan pembangunan antara wilayah maritim dan wilayah pesisir, seperti yang dialami saudara kita di wilayah Ulumanda.

Sudah berapa janji yang keluar untuk perbaikan jalan kesana, tapi sampai sekarang masih nihil kan. Bgitu kira kira .”Ungkap bapak yang juga ketua Pengurus Kota Orang Indonesia ( BPK Oi) Majene ini.

Melalui festival Sipamandar ini, kita ingin mengembalikkan Marwah Sipamandar.
Karena Marwah Sipamandar saat ini sudah mulai mengalami kemunduran.**

 

Ahmad menyampaikan bahwa saat ini ada banyak nilai luhur yang pernah ditorehkan oleh para lelluhur kita sudah mulai se akan Sirna oleh zaman, Ada banyak hal hal baik yang kini sudah mulai memudar.”katanya melalui Wachat.

Melalui kegiatan festival Sipamandar ini, Ahmad akbar berharap agar Marwah Sipamandar ini dapat dikembalikan melalui pesan pesan dalam kalindaqdaq.

Anak anak sekarang kurang memahami itu. Harapan kita, melalui kegiatan workshop ini, kalindaqdaq bisa menambah pengetahuan remaja tentang pentingnya sebuah nilai dalam berbudaya.”Tutup Ahmad yang juga dosen STAIN Majene ini.**

Rekomendasi Berita

Back to top button