Resonansi HUT Desa Mekkatta ke 36 Tahun Dalam Wilayah Ta Kaiyyang Pudung

 

Oleh: Budibento

Resonansi HUT Desa Mekkatta ke 36 dalam wilayah Takaiyyang Pudung adalah suatu refleksi sosial kebudayaan, dan tidak membias ke narasi agama, ataupun narasi politik, apalagi rasisme.

Resonansi adalah suatu getaran atau dampak yang dihasilkan dari sebuah kegiatan. Sementara istilah ta kaiyyang pudung hanyalah simbol penamaan dalam salah satu nenek to sappulo mesa.

Menyebut Desa Mekkatta, seketika ingatan tertujuh kepada nenek moyang takaiyyang pudung atau nenek to sappulo mesa (generasi ke 11) di wilayah mekkatta, yang telah membawa dialektika keberagaman dan simbol kebudayaan menjadi berwarna.

Kesuksesan pemerintah desa dan panitia dalam meramu kegiatan menunjukkan betapa besarnya semangat kebersamaan dan gotong royong para pendahulu di masa silam dalam menghargai hari jadinya yang ke 36 tahun.

Desa mekkatta, sebagai bagian dari defusi kebudayaan ulu salu memiliki banyak potensi sumber daya manusia yang terbilang pekerja keras dan tangguh di setiap momentum kegiatan yang menunjukkan bahwa hubungan emosional antar nenek to sappulo Mesa terjalin dengan baik di masanya.

Resonansi HUT desa mekkatta ke 36 tahun adalah termasuk salah satu refleksi kebudayaan. Sehingga situs makam nenek ta kaiyyang pudung perlu dilestarikan dalam bentuk kegiatan upacara tahunan. Namun hal ini masih luput dari perhatian semua pihak.

Semangat gotong royong dan kerja keras para panitia selama kegiatan berlangsung adalah salah satu wujud bahwa nenek moyang terdahulu berhasil mewariskan simbol kebersamaan dan persatuan kepada generasi muda dalam menyusun kegiatan dengan kreatif dan berjalan sukses.

Keberhasilan tersebut, bukan tanpa alasan, kalau nenek moyang terdahulu mampu memberikan contoh dan keteladanan yang baik dan benar. Sehingga wajar jika pemerintah desa, panitia, serta tokoh masyarakat bisa bekerja sama bahu membahu bekerja dalam semangat kebersamaan dan persaudaraan.

Pekan Olahraga desa (pordes) menyambut Hari Ulang Tahun desa mekkatta ke 36 tahun begitu saja berlalu dalam acara puncak pesta rakyat, selasa malam, 24 September 2024.

Letupan letupan kembang api di lokasi acara hanya salah satu bentuk letupan kegembiraan dan kebahagiaan atas dimulainya kembali semangat kebersamaan dan gotong royong di tanah takaiyyang pudung.

Puluhan stand makanan yang berjajar menunjukkan betapa besarnya antusiasme, dan semangat gotong royong masyarakat untuk bersedekah makanan kepada setiap pengunjung atau tamu yang datang. Hal ini lah yang menjadi kebiasaan turun temurun dari sejak zaman nenek moyang ta di wilayah desa mekkatta.

Mantan Presiden soekarno selaku bapak proklamator pernah mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah yang bangsa mencintai sejarahhnya.sehingga pada momentum pesta rakyat kali ini, pemerintah desa mengguyur sejumlah tokoh dengan penghargaan.

Sejumlah tokoh yang menerima penghargaan adalah salah satu bentuk apresiasi dan penghargaan pemerintah desa terhadap pengabdian dan jasa para orang tua terdahulu. Baik yang masih hidup maupun telah meninggal dunia. diantaranya adalah mantan kades, mantan kadus, dan mantan imam.

Kehadiran sejumlah tokoh pemerintah kabupaten dan, kecamatan sampai unsur keamanan di acara pesta rakyat ini menunjukkan hubungan kekerabatan dan emosional terjalin dengan baik sejak dahulu sampai sekarang. Hal ini merupakan penghormatan betapa resonansi HUT desa mekkatta ke 36 tahun ini mengakar dan sampai ke hati sanubari.

Lautan masyarakat yang tumpah ruah di lokasi acara di malam pesta rakyat bagaikan sebuah fenomena gunung es yang mencair setelah sekian purnama membeku bisa menjadi kenyataan.

Kick off, panitia kegiatan yang dimulai sejak tanggal 14 september 2024, cukup membawa dampak positif bagi pedagang kecil dan warga sekitar untuk mengais rejeki di tanah leluhurnya sendiri.

Refleksi HUT desa Mekkatta ke 36 tahun 2024 teruji mampu menghidupkan dinamika pendidikan, sosial ekonomi dan budaya masyarakat dari semua level kepentingan.

Di hari jadinya yang ke 36 tahun ini, kegiatan pordes telah membawa dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat yang telah meraih kejuaraan dibidang olahraga dan kesenian.

Ratusan hadiah dan piala yang telah diberikan oleh panitia diharapkan mampu menjadi penyemangat dan pemantik generasi muda untuk terus berkarya dan berprestasi.

Semoga, desa mekkatta sebagai salah satu desa tertua di kecamatan malunda bisa terus maju dan berkembang ke arah yang lebih baik. Selamat HUT Desa mekkatta ke 36 tahun. **

Rekomendasi Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button