SBY Bilang ‘The People Power’, SDK; Itu Ancaman Jika Terjadi Ketidakadilan

JAKARTA–Ketua umum Partai Demokrat, Suslilo Bambang Yudhoyono (SBY)
banyak menyinggung soal beragam problematika masyarakat yang kini
masih dirasakan di Indonesia. Hal itu ia ungkapkan dalam pidato
politiknya di dies natalis ke-15 partai Demokrat, Selasa (8/02)
kemarin.
Selain banyak mengungkap persoalan yang masih membelit masyarakat,
mantan Presiden RI itu juga menawarkan sejumlah solusi sebagai tawaran
jawaban pada sekian banyak persoalan yang secara umum masih dirasakan
rakyat di Indoensia.
“Hati-hatilah dengan kekuatan masyarakat kita. Utamanya mereka yang
tergolong lemah. Ingat the people power. Sebab jika kekuatan
masyarakat yang lemah itu bersatu, maka ia akan menjadi kekuatan yang
cukup dahsyat,” tegas SBY di hadapan ribuan kader dan pengurus
Demokrat se Indonesia yang menghadiri dies natalis Demokrat tersebut.
Istilah ‘the people power’ yang disebut SBY di atas juga pernah
digunakan oleh Ketua DPD Demokrat Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK).
Calon Gubernur Sulawesi Barat itu menggunakan istilah ‘the people
power’ untuk menggambarkan betapa besar kekuatan rakyat di momentum
Pemilukada Sulawesi Barat nanti.
Saat berorasi di panggung kampanye akbar SDK-Kalma di Mamuju beberapa
waktu lalu, SDK menyebut, tak ada satu kekuatan apapun yang bisa
mengalahkan kekuatan rakyat. Saat itu ia menegaskan, meski dengan
beragam cara, tak ada satu kekuatan apapun yang mampu menghalangi
kekuatan rakyat itu sendiri.
Ditemui di sela-sela dies natalis ke-15 partai Demokrat, SDK
menganggap, ‘the people power’ ialah ancaman kepada siapa saja.
Ancaman yang ia maksudkan ialah pesan kepada semua pihak untuk
senantiasa bertindak adil dan prosedural utamanya di momentum
Pemilukada serentak 15 Februari ini.
“Itu adalah ancaman apabila terjadi satu ketidakadilan yang sifatnya
masif. apa bila masyarakat sudah berada di titik yang betul-betul
putus asa, maka yang akan terjadi adalah the people power itu. Rakyat
sendiri yang akan mengambil alih. Rakyat yang menjadi hakim, rakyat
yang menjadi segala-galanya. Sebab pada prinsipnya, Indonesia adalah
milik rakyat. Jika rakkayt tak lagi percaya pada semua institusi di
negeri ini, itu adalah sebuah ketakutan. Kita tentu berharap, hal
tersebut tidak terjadi di Indonesia,” jelas SDK.
Dies natalie ke-15 partai Demokrat juga dihadiri Sekretaris DPD
Demokrat Sulawesi Barat, A Mappangara. Juga hadir Ketua Fraksi
Demokrat DPRD Sulawesi Barat di acara yang dipusatkan diĀ Jakarta
Convention Center (JCC) Senayan tersebut. (*)