Sekprov: Wisudawan Meski Jadi Soko Guru

Mamuju – Wisudawan STIE Muhammadiyah Mamuju tahun ini harus bisa menjadi soko guru perubahan di Sulbar.
Hal tersebut disampaikan Sekprov Sulbar, Muhammad Idris, pada acara rapat senat terbuka luar biasa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Mamuju yang berlangsung di Ballroom d’Maleo Hotel Mamuju, Kamis, 20 Juni 2019.
“Momen wisuda hari ini, adalah hari dimana kita harus melakukan change terhadap paradigma kita, sehingga kedepan menjadi sumber daya yang berkualitas terhadap profesi anda,”kata Idris
Ia juga mengatakan, saat ini anda di wisuda saat ini pula anda mulai meninggalkan Mamuju dalam hal cara berpikir, tetapi jika anda masih ingin tinggal di Mamuju, jadilah warga negara yang memiliki karakteristik untuk menjadi entrepreneurship.
“Mengambil contoh, komitmen Pemprov Sulbar yang akan menjadikan Sulbar sebagai Provinsi peternakan Indonesia, dan saya belum pernah mendapat proposal dari anak-anak muda untuk mengembangkan ternak menjadi salah satu profesi untuk dikelola.

Walaupun hal tersebut bukan merupakan bidang studi anda, tetapi anda dapat belajar bagaimana peternakan terbaik di dunia mampu dibawa ke Sulbar.

“Hal itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki mentality university, dan merupakan alumni-alumni yang dididik untuk keluar dari kebiasaan zona-zona nyaman yang selama ini menggerogoti kita agar kita tidak berfikir alternatif. Saya ingin memastikan sarjana-sarjana baru STIE Mamuju ini menjadi mitra pemerintah dalam mengelola pembangunan manusia, serta menjadi mitra yang strategis untuk mengeluarkan Sulbar dari permasalahan pembangunan manusia,” sambung mantan Kepala LAN Makasssar tersebut.
Masih kata lelalki yang juga pernah menjabat mantan Deputi LAN Bidang Diklat RI tersebut, bahwaSaat ini Pemprov Sulbar sedang mengerjakan tema-tema pembangunan nasional, salah satunya adalah pembangunan manusianya.

Hal ini perlu menjadi perhatian, dimana pekerjaan tersebut tidak hanya sekedar Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekertaris Daerah saja, warga negara juga termasuk di dalamnya, dan warga negara yang kita minta adalah warga negara terdidik, paling tidak dia merupakan seorang sarjana.

“Jika anda ingin berubah, berubahlah mulai saat ini. “If you don’t learn you don’t change and if you dont change you die,”tutupnya.

Rapat senat terbuka tersebut diikuti 532 orang wisudawan yang terdiri dari program studi manajemen dan program studi pembangunan, angkatan tahun 2013 dan 2014.

Hadir juga pada acara tersebut Asisten 3 Bidang Administrasi, Djamila, Ketua DPRD Mamuju, Suraidah Suhardi, perwakilan Kopertis, jajaran civitas akademika STIE Muhammadiyah, para wisudawan, orang tua wisudawan, dan undangan lain. (advedtorial)

Rekomendasi Berita

Back to top button